Pengembangan Bisnis Kimia Farma di Arab Saudi

Oleh: Ali Akbar Usman (Administrator) - 20 July 2017

Mekkah – PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KF) dan Dwaa Medical Limited Company (Dwaa) telah menandatangani Conditional Share Subscription Agrement (CSSA) di Mekkah, Arab Saudi (19/7). Rencana akuisisi atas saham Dwaa sebagaimana dimuat dalam CSSA, maka komposisi kepemilikan saham dalam Dwaa akan menjadi 60% saham Dwaa dimiliki KF dan 40% saham Dwaa dimiliki Pemegang Saham sebelumnya.

CSSA ditandatangani oleh Honesti Basyir, President Director PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan Sheikh Marei Bin Mubarak bin Mahfoudz, Chairman Marei Bin Mahfoudz Group dan disaksikan oleh Mohamad Hery Saripudin, Konsul Jendral RI dan Untung Suseno Sutarjo, Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan RI.

Sebagai langkah awal memasuki pasar baru di Timur Tengah, KF melakukan investasi pada perusahaan farmasi di Arab Saudi yang merupakan anak perusahaan dari Marei Bin Mahfoudz Group untuk menjadi mitra Integrated Healthcare Business, dengan bidang usaha wholesaler dan retail Farmasi&produk Kesehatan, serta Jasa Manajemen layanan Kesehatan. Kehadiran perusahaan joint venture ini akan mendatangkan manfaat bagi jamaah umrah, jemaah haji Indonesia dan tenaga kerja yang berdomisili di Arab Saudi dengan kehadiran 30 outlet farmasi dan 2 pusat distribusi di lokasi utama Mekkah dan Jeddah.

Dalam kesempatan tersebut, Honesti menyampaikan, “Pengembangan bisnis Kimia Farma di Arab Saudi tidak hanya terbatas pada musim haji namun juga untuk jamaah umrah dan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi serta masyarakat Arab Saudi itu sendiri. Tidak hanya kebutuhan obat, kami juga akan mengembangkan  klinik dan fasilitas kesehatan lainnya.”

Keberadaan apotek tersebut akan memberi alternatif bagi warga negara Indonesia selain apotek-apotek lainnya yang dikelola oleh Arab Saudi dimana kedepannya Perseroan juga berencana untuk melakukan pembangunan klinik dan layanan kesehatan lainnya melalui kerjasama dengan pihak lainnya.



Untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan kinerja Perseroan, manajemen telah merancang grand strategy yakni pembangunan berbagai fasilitas produksi Perseroan, yaitu Pabrik Banjaran, Pabrik Garam Farmasi, Pabrik Bahan Baku Obat dan dalam waktu dekat akan mulai beroperasinya Pabrik Rapid Test, yaitu suatu produk alat kesehatan test kit untuk melakukan pendeteksian penyakit seperti HIV, Siphilis, Malaria, Hepatitis, narkoba dan demam berdarah.

Dalam optimalisasi aset, Perseroan melakukan upaya optimalisasi aset-aset perusahaan dengan menggandeng mitra strategis yang kompeten dan berpengalaman. Seperti pembangunan MOXY Hotel di Dago Bandung, Pembangunan Hotel di Matraman Jakarta serta Pembangunan Rumah Sakit di Saharjo Jakarta, dengan bentuk kerjasama Built Operate Transfer (BOT).

Selain itu Perseroan juga meningkatkan value perusahaan terutama modernisasi value chain melalui implementasi IT yang diterapkan di seluruh lini bisnis. Digitalisasi akan mengakselerasi transformasi bisnis Kimia Farma sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan.