Kikuo Ibe, Pernah Shock Saat Ciptakan G-Shock

Oleh: Giatri (Editor) - 29 March 2017

Naskah         : Giattri

Lebih dari tiga dekadeG-Shock eksis di dunia. Namun tak banyak orang tahu, perjuangan Kikuo Ibe, The Father of G-Shock dalam menciptakan jam tangan lansiran Casio itu.

Pria yang ceria dan ramah itu mengisahkan terciptanya G-Shock berawal saat ia diberikan jam tangan oleh sang ayah. Suatu ketika, jam tangan kesayangannya itu terjatuh dan hancur berkeping-keping.

“Saya sangat sedih. Dari situlah saya mulai berpikir untuk mengembangkan jam tangan yang kuat dan tahan banting,” kenangnya.

Pria berkacamata yang kerap disapa Ibe itu pun melakukan berbagai pengujian dari sebuah toilet di laboratoriumnya. Ibe, menguji dengan menjatuhkan prototipe jam tangan dari toilet lantai tiga setinggi 10 meter.

Menariknya, selepas prototipe dijatuhkan, pria yang menyukai nasi goreng khas Indonesia ini turun ke bawah untuk mengecek, tidak menggunakan elevator, melainkan dengan tangga.

"Saya merasa bila menggunakan elevator, sampainya terlalu cepat, dan saya jadi lebih cepat tahu keadaan jam itu rusak atau tidak. Tapi ketika saya menggunakan tangga, saya merasa SHOCK dan berpikir apakah jam saya kuat, tahan banting atau tidak. Dan ketika melihat keadaan jam tangan itu, saya sudah memiliki ide lain untuk memperbaiki," paparnya.

Lebih dari 200 prototipe sudah ia uji, tapi selalu hancur. Ia pun sempat putus asa dan akan mengundurkan diri kalau percobaannya tak juga membuahkan hasil.

"Saya terus berpikir bagaimana caranya agar tidak hancur. Sampai tidur pun kepikiran. Tapi saya tidak menyerah,” kenang pria bertubuh mungil itu.

Sampai akhirnya, saat Ibe tengah merenung di taman, ia melihat seorang anak kecil bermain bola karet, bola itu memantul-mantul saat dijatuhkan.

“Saya membayangkan, bagaimana bila G-Shock berada di dalam bola itu ?  Itu dia! Mengapung di dalam. Namun bagaimana itu dilakukan, mesin jam mengapung?” pikirnya.

Dari situ ia melakukan hal yang sama dengan jamnya, tapi bentuknya aneh seperti bola dengan jam di tengah, bentuknya membuat 'Shock'.

“Tapi saat dijatuhkan dari lantai 3, berhasil dan tidak rusak. Dari situ saya berpikir lagi bagaimana menciptakan desain yang baru," tutur pria kebangsaan Jepang itu.

Hingga akhirnya di tahun 1983, dengan segala penyesuaian G-Shock pertama pun lahir di Jepang, G-Shock seri 5000.

Menariknya pemasaran G-shcok kali pertama justru dilakukan di Amerika Serikat dan seketika booming.

"Bahkan masyarakat Jepang menyangka bahwa G-SHOCK ini produk Amerika, karena berkembang pesat di sana," ujarnya.

Rupanya, jam tangan ini telah diuji ketangguhannya. Bahkan kata Ibe, sebuah acara televisi mengecek kekuatan jam tangan itu dengan memukul dan melindasnya dengan truk namun tetap menyala dan utuh.

"G-SHOCK tidak pernah menyerah. Kekuatan G-SHOCK telah dibuktikan jadi jam tangan terkuat di dunia. Semua energi diserap G-SHOCK seperti terlihat tubuh saya menjadi kecil dan imut," ujarnya seraya tertawa.

Ibe menandaskan yang ia pelajari dari pembuatan G-SHOCK adalah tidak menyerah.

“Pada saat bertemu dengan masalah besar. Never give up, never give up, never give up. Itulah misi yang saya pegang teguh," pungkasnya penuh semangat.