121 Tahun BRI untuk Negeri

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 23 December 2016

Naskah: Giattri / berbagai Sumber Foto: Dok. Humas BRI/Istimewa

Sejak didirikan pada 1895 silam, kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus menunjukkan kinerja mengkilap. Tak hanya itu, bank terbesar di Indonesia ini tak henti berinovasi dalam memberikan pelayanan paripurna bagi masyarakat.

 

Di tengah perlambatan ekonomi domestik serta tekanan ekonomi global, bank dengan kode emiten BBRI ini tetap menjaga kinerja keuangan positif di kuartal III-2016. Sepanjang Januari-September 2016, laba bersih BRI mengalami peningkatan sebesar 1,63% menjadi Rp18,6 triliun, bila dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp18,3 triliun.


Faktor utama pendorong raihan laba, berasal dari net interest income (NII) yang mencapai Rp48,6 triliun, atau tumbuh sebesar 16,8% (yoy) dan perolehan fee based income yang mencapai Rp6,6 triliun, atau tumbuh 25,9% yoy.
“Pertumbuhan NII yang mencapai double digit tersebut tentunya tak lepas dari kenaikan penyaluran kredit, terjaganya kualitas kredit, dan menurunnya cost of fund (CoF) yang disebabkan oleh meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya current account saving account (CASA),” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam beberapa waktu lalu.


Selama 121 tahun, BRI selalu berupaya untuk melakukan terobosan terbarunya untuk semakin mendekatkan masyarakat pedesaan dan yang sulit dijangkau.


Hal itu tercermin dari keberhasilan BRI dalam melayani masyarakat pedesaan lewat produk-produk legendarisnya yakni Simpedes dan Kupedes. Tak hanya itu, BRI juga sukses dalam membangun jaringan layanan yang menyebar luas sampai pelosok desa diantaranya melalui BRI Unit. Melalui perjuangan puluhan tahun, BRI akhirnya mampu mengukuhkan diri sebagai The Biggest Micro Banking in The World. Keberhasilan inilah, BRI kemudian disebut ‘bank rakyat’.
Sejak awal tahun 2000-an, BRI melakukan implementasi aplikasi BRINETS yang ternyata sukses menjadi batu loncatan untuk memasuki era tech banking.