Bengkulu, Indahnya Dendam Tak Sudah

Oleh: Syulianita (Editor) - 01 December 2016

Naskah: Suci Yulianita Foto: Istimewa

Tak perlu jauh-jauh berlibur ke negara lain. Sebab sejatinya negara tercinta Indonesia, pun memiliki begitu banyak pesona wisata yang tersebar di setiap pelosok negeri ini. Tak hanya Bali yang bisa dijual potensi wisatanya hingga dikenal sampai mancanegara. Selain Bali, sesungguhnya masih banyak wisata-wisata mempesona lainnya yang ada di belahan negeri ini, antara lain Bengkulu yang menyimpan begitu banyak potensi wisata, mulai dari wisata sejarah seperti peninggalan rumah Bung Karno dan Benteng Marlborough, hingga wisata alam seperti pantai, pulau dan danau. Belum lagi melihat keindahan bunga terbesar di dunia, Raflesia Arnoldi yang memang hanya bisa ditemui di Bengkulu.

 
 

Rumah Soekarno

 

Bengkulu memiliki cerita bersejarah bagi Bung Karno. Selain karena Ibu Fatmawati merupakan asli putri Bengkulu, Bung Karno juga pernah menetap di Bengkulu. Tak jauh dari rumah Fatmawati, terdapat rumah bersejarah peninggalan Bung Karno yang kini menjadi wisata sejarah.

 

Rumah yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Anggut, Bengkulu, ini, memiliki nilai sejarah tinggi. Apalagi kondisinya masih sama persis dengan kondisi zaman dahulu, kondisi ketika masih ada Bung Karno. Demi menjaga nilai sejarah, bentuknya pun tidak mengalami perubahan, masih sama dengan kondisi awal yang jauh dari kesan modern. Sebuah rumah yang tidak terlalu besar dengan kondisi yang sangat asri, dikelilingi halaman yang luas dan masih terawat.

 

Di dalam rumah juga masih terdapat barang-barang peninggalan Bung Karno semasa beliau tinggal di sana, antara lain, masih terdapat buku koleksi beliau yang berjumlah ratusan buku, surat-menyurat beliau yang tersimpan rapih, lukisan-lukisan, foto-foto Bung Karno, sepeda ontel, kursi dan meja, hingga ranjang tidur.

 

Rumah Ibu Fatmawati yang terletak tak jauh dari situ, juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masih berbentuk rumah panggung, rumah adat masyarakat setempat. Di dalamnya juga masih terdapat beberapa benda peninggalan Ibu Fatmawati, antara lain mesin jahit beliau yang konon katanya, dengan mesin jahit itulah Fatmawati menjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan pada hari kemerdekaan, 17 Agustus 1945.

 

Selain itu, Bung Karno juga membangun sebuah masjid yang terletak di tengah pusat kota Bengkulu, Masjid Jamik. Meski sudah mengalami renovasi, namun arsitektur hasil rancangan Bung Karno tetap dipertahankan sehingga memiliki nilai sejarah. Ya, selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi wisata sejarah di Bengkulu.

 


 

Benteng Marlborough

 

Benteng besar peninggalan pemerintahan Inggris pada zaman penjajahan ini dibangun pada tahun 1700-an. Awalnya dibangun sebagai pusat pertahanan, kemudian sempat menjadi pusat perdagangan. Kini, masih berdiri kokoh di atas lahan seluas kurang lebihnya 4 hektar ini, dan menjadi salah satu pilihan wisata sejarah di Bengkulu, juga seringkali dijadikan tempat penelitian sejarah.

 

Selain itu, yang juga menjadi daya tarik dari Marlborough, adalah bentuknya yang masih asli seperti zaman dahulu, pada abad ke-17. Lokasi ini juga dekat dengan pantai, sehingga melengkapi wisata Anda di Bengkulu. Benteng Marlborough terletak di pusat kota Bengkulu, tepatnya berada di jalan Bencoolen. Jangan khawatir bagi Anda para backpacker, akses menuju lokasi sangatlah mudah, tersedia beragam angkutan umum menuju ke situ.

 

Ingin menelisik sejarah, Anda bisa berjalan-jalan mengelilingi Benteng ini. Di dalam benteng, masih terdapat ruangan-ruangan penuh cerita sejarah, antara lain ruangan Bastion, Revaline, ruang tahanan, serta gudang persenjataan. Anda juga akan menemukan sebuah terowongan bawah tanah dengan lebar sekitar 2 meter yang dulunya berfungsi sebagai jalur tersembunyi untuk keluar masuk benteng. Selain itu, juga terdapat beberapa meriam yang terletak di area benteng.

 

 

Pantai Panjang

 

Diberi nama Pantai Panjang lantaran pantai ini merupakan salah satu pantai yang memiliki garis pantai yang sangat panjang, hingga 7 kilometer. Pantai ini sangat indah, masih bersih dan masih perawan. Anda bahkan bisa melihat kepiting yang berjalan perlahan menuju laut dari atas air yang transparan. Pantainya benar-benar alami dan bersih, tak kalah dengan pantai-pantai ternama di Bali dan Lombok.

 

Ya, Pantai Panjang memang sungguh mempesona, keindahan pantainya yang masih perawan kian lengkap sudah dengan pemandangan spektakuler di sekeliling pantai. Jika pohon kelapa yang berada di sekeliling pantai, itu sudah biasa. Namun Pantai Panjang menawarkan sesuatu yang berbeda, terdapat beberapa pohon cemara dan pinus yang tumbuh di sepanjang area pantai.

 

Di pantai ini pula, tempatnya para pelancong dapat menikmati keindahan matahari terbenam. Di sekeliling pantai terhampar pasir putih yang tentunya masih sangat halus dan lembut. Sekadar duduk di pinggir pantai sembari menikmati deburan ombak dan menanti terbenamnya matahari, akan menjadi pengalaman berkesan yang tak terlupakan.

 

Melengkapi kebutuhan berlibur para pelancong, Pantai Panjang juga didukung fasilitas olahraga. Anda bisa menikmati wisata di Pantai Panjang sekaligus berolahraga. Di situ tersedia jogging track, voli pantai, bahkan pantai juga menjadi tempat surfing terbaik lantaran ombaknya yang besar. Lokasinya tak jauh dari pusat kota Bengkulu, hanya berjarak sekitar 3 kilometer. Akses untuk menuju ke lokasi pantai pun sangat mudah, ada banyak fasilitas transportasi.  

 

Pantai Jakat

 

Tak jauh dari Pantai Panjang, terdapat sebuah pantai lagi yang tak kalah indahnya, yaitu Pantai Jakat yang juga seringkali dikunjungi para pelancong. Berbeda dengan Pantai Panjang yang memiliki ombak besar, Pantai Jakat memiliki ombak yang lebih kecil, serta terdapat beberapa batu karang di pinggir pantai. Jadi para turis bisa bermain air sembari duduk di batu karang, Anda pun bisa berenang di pinggir pantai.

 

Pantai ini menawarkan pemandangan indah. Menikmati pemandangan matahari terbit di pagi hari atau matahari terbenam di sore hari sembari berolahraga berjalan santai di sekeliling pantai, menjadi pengalaman mengesankan. Sementara bagi Anda yang membutuhkan ketenangan dalam liburan Anda, hanya sekadar duduk bersantai di pinggir pantai ditemani semilir angin dan deburan ombak yang tenang juga bisa dilakukan. Tak hanya itu, kondisi bawah laut pantai ini juga masih sangat asri dengan kondisi ikan-ikan dan hewan laut yang masih terjaga habitatnya

 

Sandal Cinta di Pantai Tapak Paderi

 

Selain menawarkan pemandangan indah, ada satu hal menarik di Pantai Tapak Paderi, yakni pemandangan ratusan sandal jepit yang terpampang di kawasan pantai ini. Jika tradisi gembok cinta sudah biasa dilakukan di daerah lain dan di luar negeri, di Bengkulu tepatnya di Pantai Tapak Paderi mengenal istilah Sandal Cinta. Dan sandal cinta ini pun menjadi sesuatu yang unik dan mampu menarik perhatian wisatawan.

 

Padahal kisah sandal cinta itu berawal tak sengaja. Semuanya berawal dari sikap prihatin akan banyaknya sampah di kawasan tersebut yang mayoritas sampah itu adalah sandal jepit bekas yang hanyut di pantai. Dari situ masyarakat setempat kemudian mengumpulkan sandal tersebut dan menggantungkannya di tiang bambu yang sengaja dibuat. Namun tak disangka, kehadirannya ternyata mampu menarik perhatian para wisatawan yang banyak mengabadikan momen berlibur dengan latar tembok sandal itu.

 

Kemudian dari situ berkembang. Banyak pasangan kekasih yang datang dan ikut meletakkan sandal mereka di situ sebagai tanda ikatan cinta. Dari situlah kemudian dinamakan sandal cinta.

 

 

Danau Dendam Tak Sudah

 

Danau ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi jika Anda ke Bengkulu. Namanya terdengar aneh dan unik. Ya nama Danau Dendam Tak Sudah berawal dari kata dam, karena ini awalnya adalah sebuah dam yang dibuat oleh orang Belanda, namun karena orang Bengkulu tidak bisa mengatakan dam akhirnya menjadi dendam, kemudian ditambah menjadi dendam tak sudah.

 

Namun ada cerita legenda lain berkembang mengenai nama dari danau ini. Konon awal mulai nama danau ini berasal dari pertarungan antara buaya dari danau dan buaya asal Sungai Musi, Palembang. Buaya asal danau memenangkan pertarungan tersebut, namun ia masih menaruh dendam lantaran ia kehilangan ekor akibat pertarungan itu. Dari situlah kemudian muncul nama Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).

 

Danau yang terletak di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, ini belum setenar danau-danau besar lainnya yang ada di Indonesia, seperti Danau Toba di Medan, Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat serta Danau Ranau di Lampung. Namun tak kalah indah dan cantik. Danau yang memiliki luas 577 hektardengan luas permukaan danau sekitar 67 Hektar ini, kini menjadi kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB).

 


 

Pulau Tikus

 

Jika belum puas wisata pantai, Anda pun dapat melanjutkan perjalanan ke Pulau Tikus yang terletak di sebelah barat kota Bengkulu. Untuk menuju pulau tersebut, Anda bisa menggunakan perahu nelayan selama lebih kurang 1 jam perjalanan dari Pantai Tapak Paderi. Selain kapal nelayan, Anda juga bisa menempuhnya dengan kapal speedboat dari pelabuhan Pulau Baai dengan jarak tempuh sekitar 45 menit.

 

Pulaunya kecil, seluas kurang lebih 2 hektar, namun di sini Anda akan menemukan keindahan karang dan laut yang spektakuler, serta merasakan pengalaman berkesan. Dari pertama berangkat menuju Pulau Tikus, Anda akan merasakan pengalaman terombang ambing dalam kapal kecil yang berlayar di tengah laut.

 

Para pelancong juga dapat melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan di pulau ini. Sekadar bersantai di pinggir pantai sembari menikmati semilir angin, bermain pasir atau berenang di tepi pantai, semuanya bisa dilakukan. Apalagi ombaknya kecil sehingga aman jika Anda bermain dan berenang di tepi pantai. Sementara bagi Anda yang suka snorkeling, Anda bisa memuaskan hobi itu, menikmati keindahan pemandangan bawah laut yang mempesona. Hobi memancing? Anda pun bisa memancing di tengah laut menggunakan kapal nelayan.

 

Tak hanya itu, pada musim tertentu, pelancong bahkan bisa menyaksikan pemandangan langka, yakni melihat penyu bertelur tanpa mengganggu atau menyentuh telur penyu tersebut. Ya, ini memang menjadi salah satu lokasi yang dijadikan sebagai tempat bertelur para penyu. Sayangnya tidak ada fasilitas penginapan di sini, jadi berwisata ke Pulau Tikus hanya bisa dilakukan sekali jalan dalam sehari, berangkat pagi dan kembali pada sore hari sebelum langit mulai gelap.

 

 

Bunga Raflesia dan Bunga Bangkai

 

Inilah salah satu objek wisata yang menjadi daya tarik Bengkulu. Ya, Bengkulu memang sudah terkenal sebagai kawasan tempat tumbuhnya bunga langka dan bunga terbesar di dunia ini. Gambar Raflesia Arnoldi bahkan digunakan untuk lambang provinsi Bengkulu. Dan sejak tahun 2000, pemerintah provinsi Bengkulu menetapkannya sebagai tanaman yang dilindungi dan harus dilestarikan, kawasan hutan yang menjadi tempat habitat bunga ini juga ditetapkan sebagai kawasan hutan yang dilindungi.

 

Yang menjadi keistimewaan dan keunikan dari bunga ini, tentu pada bentuknya yang sangat besar, berbeda dengan bentuk bunga pada umumnya. Bunga ini tidak memiliki akar, daun dan tangkai seperti bunga lainnya. Hal itu lantaran bunga ini merupakan jenis tumbuhan parasit pada tanaman merambat. Bagian terbesar yang juga menjadi daya tarik wisatawan, adalah pada lima kelopak bunga yang mengelilingi bagian dalamnya.

 

Melihat bunga ini tumbuh merupakan pemandangan yang juga langka, karena pertumbuhan Raflesia dapat memakan waktu hingga sembilan bulan lamanya, dan masa mekarnya bunga tersebut juga hanya berlangsung sekitar seminggu. Antara bulan Agustus hingga November merupakan masa mekarnya bunga ini. Jika sedang mekar, bunga ini memiliki diameter hingga 1 meter dengan berat mencapai 11 kilogram.

 

Sementara Amorphophallus Gigas atau bunga bangkai terletak di kawasan hutan lindung Bukit Daun, Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Ini juga merupakan bunga langka di dunia, dan kebetulan tahun ini bermekaran bersamaan dengan Raflesia Arnoldi pada Oktober lalu. Untuk menyaksikan keindahan mekarnya bunga setinggi 4 meter ini, membutuhkan waktu kurang lebih dua jam berkendara dari kota Bengkulu menuju Desa Tebat Monok.