Fakta dan Mitos Insomnia

Oleh: Syulianita (Editor) - 27 October 2016

Naskah: Angie Diyya/Dari Berbagai Sumber, Foto Istimewa

 

Mengalami kesulitan tidur  atau sering terbangun di malam hari, dan merasa lelah esoknya sepanjang hari adalah tanda insomnia umum. Kurang tidur memiliki efek negatif pada kesehatan. Sebuah kajian University of Rochester tahun 2010 menemukan bahwa orang yang terus-menerus kurang tidur lebih berpotensi mengalami kecelakaan lalu lintas, kurang puas dengan pekerjaan, ketegangan, dan lebih mudah tersinggung.

 

Terjadi hanya akibat masalahkejiwaan

Mitos. Benar bahwa masalah psikologis dapat menyebabkan insomnia. Fakta menyebutkan, stres adalah alasan nomor satu orang kurang tidur, namun bukan satu-satunya pemicu sulit tidur. Banyak hal yang bisa menyebabkan insomnia, seperti sakit, efek samping obat, sakit, kegelisahan, gangguan jam fisiologis tubuh, dan sebagainya.

 

Olahraga dapat membantu tidur

Fakta. Olahraga teratur dapat menjadi cara yang bagus untuk merangsang tidur yang lebih baik. Namun, beberapa jenis olahraga berat justru dapat membuat otak lebih waspada dan meningkatkan suhu tubuh tinggi selama enam jam. Hindari berolahraga di jam yang terlalu dekat dengan waktu tidur. Maksimal lakukan latihan dua atau tiga jam sebelum tidur.

 

 

Obat tidur bebas risiko

Mitos. Pil tidur saat ini memang relatif lebih aman dan efektif daripada obat sebelumnya. Tapi semua obat memiliki potensi risiko, termasuk ketergantungan. Diskusikan selalu dengan dokter sebelum menggunakan obat tidur. Beberapa alat bantu tidur hanya dapat membantu meringankan gejala insomnia sementara, bukan menyembuhkannya.

 

Bisa mengganti kurangnya waktu tidur kapan saja

Mitos. Tidak mungkin kita dapat sepenuhnya mengejar waktu tidur yang telah hilang. Tidur satu hari penuh atau selama akhir pekan dapat mengganggu jam tubuh alami Anda. Gangguan ini dapat membuat tidur semakin sulit di waktu berikutnya. Satu-satunya cara adalah patuhi jadwal tidur teratur.

 

Tidur siang mengatasi insomnia

Mitos. Tidur siang berpengaruh berbeda pada setiap orang. Bagi sebagian orang, tidur singkat 10-20 menit tidur di siang siang hari dapat menyegarkan. Namun, bagi penderita insomnia, tidur siang dapat menurunkan dorongan tidur pada otak, sehingga dapat membuat lebih sulit tertidur di malam hari.

 

Insomnia berarti belajar mengurangi waktu tidur

Mitos. Kurang tidur tidak dapat dimaklumi. Setiap orang butuh tidur cukup, orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam. Kita tidak dapat melatih tubuh beradaptasi dengan mengurangi waktu tidur. Jika kurang tidur, seseorang akan lebih sulit untuk memperhatikan atau mengingat sesuatu. Merasa selalu lelah bisa konsekuensi serius, seperti kinerja kurang baik di kantor, peningkatan risiko kecelakaan, dan bahkan kesehatan yang memburuk.

 

Keluar jika tetap tidak bisa tidur

Fakta. Hanya bisa membolak-balikkan badan di tempat tidur selama satu jam tanpa terlelap tentu membosankan. Seiring waktu, dikhawatirkan tempat tidur bukan diasosiasikan sebagai tempat istirahat. Bangunlah untuk membaca atau mendengarkan musik santai. Kegiatan tenang dapat membantu tubuh merasa rileks dan mengantuk. Ciptakan kondisi nyaman di tempat tidur. Hindari masalah kesehatan yang dikaitkan dengan kurang tidur kronis antara lain obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, dan stroke

 

 

Menatap layar dapat membuat cepat mengantuk

Mitos. Biasanya kita menatap di komputer atau menonton TV sebelum tidur. Sayang, keduanya dapat merangsang otak tetap terjaga. Cahaya dan kebisingan dari TV bahkan ponsel dapat mengurangi tingkat melatonin otak. Seharusnya tingkat melatonin meningkat menjelang waktu tidur untuk membantu terlelap. Bila membutuhkan sedikit suara untuk membantu cepat terpejam, cobalah untuk mendengarkan musik santai.

 

Kita bisa melatih diri untuk tidur

Fakta. Kita dapat melatih tubuh untuk mengaitkan tindakan tenang dan relaksasi dengan tidur. Kuncinya tentu saja adalah konsistensi. Membaca selama satu jam, mandi air hangat sebelum tidur, atau bermeditasi cukup membuat cepat mengantuk. Setelah menemukan cara efektif, jadikanlah sebagai ritual mempersiapkan waktu tidur setiap malam.

 

Masalah tidur akan hilang sendiri

Mitos. Masalah tidur tidak menghilang dengan sendirinya kecuali diketahui penyebabnya, apakah itu stres, obat-obatan, penyakit, maupun masalah lain. Jika seseorang punya masalah tidur atau merasa lelah setelah tidur malam, kemungkinan itu adalah gangguan tidur serius. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan.