Heni Tania, Mensyukuri Hidup dengan Berbagi

Oleh: Syulianita (Editor) - 26 October 2016

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto

 

Keaktifannya dalam sebuah kegiatan sosial, merupakan wujud rasa syukur yang teramat dalam pada Sang Khalik. Baginya, ada rasa kepuasan tersendiri yang tak bisa diukur dengan apapun saat membantu sesama. Menjabat ketua salah satu komunitas sosial para sosialita papan atas di Jakarta, Peace & Love, tidak menjadi beban baginya, lantaran memang di situlah hasratnya.

 

 

Jika melihat penampilannya yang tampak glamour, anggun dan gemulai layaknya kaum sosialita Jakarta, siapa sangka bahwa Heni rajin sekali blusukan hingga ke pelosok-pelosok membawa misi sosial yang diembannya itu. Dengan niat tulus yang sungguh besar, bersama beberapa timnya di Peace & Love, Jakarta, Heni rajin turun memberikan santunan kepada beberapa panti asuhan, panti jompo, hingga kaum papa yang menurutnya perlu dibantu.

 

Tak hanya itu, bahkan ketika ada bencana alam yang melanda negeri ini, seperti kejadian banjir bandang Garut September lalu, tanpa pikir panjang dan tanpa persiapan khusus, dengan sigap Heni langsung tancap gas menuju Garut untuk memberikan bantuan. “Hari ini saya dapat informasi, besoknya langsung jalan. Kita modal nekad saja tanpa persiapan tapi alhamdulillah lancar, kita datang dan bisa berbagi. Karena kalau tidak begitu, kalau bukan kita siapa lagi,” ungkap Heni dengan nada serius.

 

Mudah terenyuh dan tergerak hatinya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan tak lain sebagai wujud rasa syukur yang sangat mendalam kepada Tuhan semesta alam. Ia merasa bahwa Tuhan sudah sangat baik kepadanya memberikan hidup berkecukupan dengan kebahagiaan keluarga kecilnya, ia merasa lengkap sudah kehidupannya saat ini. Maka tak adil rasanya jika ia diam saja, tak berbuat sesuatu saat melihat kaum papa di luar sana yang sekadar untuk makan saja susah.

 


 

Wanita berdarah Palembang dan Madura ini, pun merasa sangat bersyukur lantaran begitu banyak teman-temannya yang mendukung aksi sosial ini. Terbukti anggota Peace & Love Jakarta yang sudah mencapai 200-an orang. “Alhamdulillah banyak teman juga yang membantu di komunitas ini, dengan begitu otomatis uang yang terkumpul untuk disalurkan, juga semakin banyak,” ujar isteri dari pejabat kepolisian, AKBP Slamet Riyadi SH, SIK.

 

Berdiri sejak enam tahun lalu, komunitas ini bukan sekadar gaya-gayaan. Kini bahkan telah mengembangkan sayapnya hingga ke kota-kota lain selain Jakarta, seperti Cirebon, Bandung, Pekanbaru, Riau, Surabaya, Semarang, dan Bogor. Dibukanya cabang di kota-kota lain dengan tujuan agar bantuan dan santunan yang dilakukan Peace & Love bisa merata, tak hanya di Jakarta. “Kalau hanya di Jakarta sepertinya kurang, karena kan banyak yang di luar kota juga, sekalian kita melebarkan sayap lagi. Kalau lebih banyak lagi di daerah kan jadinya lebih banyak lagi orang orang yang bisa terbantu juga, jadi merata,” pungkas Ibu dari Rara dan Febiana ini.

 

Kesibukannya sungguh padat. Selain aktif dalam kegiatan sosial Peace & Love, sebagai istri seorang polisi, Heni juga tentunya aktif dalam kegiatan Bhayangkari. Belum lagi pekerjaannya sebagai seorang pebisnis. Namun Heni mengaku tak pernah merasa lelah dan jenuh. Justru sebaliknya, ia begitu menikmati lantaran sejak kecil ia memang terbiasa dengan seabrek kegiatan dan organisasi.

 

Bisnisnya yang bergerak di dunia entertaintment, bermula dari kiprahnya sebagai seorang entertainer. Ya, Heni memang pernah menjadi seorang pemain film, namun ia memilih berkutat di belakang layar lantaran tak kuat dengan syuting stripping yang mengakibatkannya sakit kuning, “saat itu rasanya sakit banget, perut ini nggak tahan seperti diiris pisau. Dari situ saya pilih di belakang layar saja karena bagi saya yang penting adalah kesehatan,” kenangnya.

 


 

Berlabuhlah pilihan Heni pada bisnis modeling school dan manajemen artis yang memayungi beberapa artis-artis ternama di Indonesia, seperti Nikita Willy, Bunga Zainal, Kiesha Al Farouk, dan Robby Sugara. Selain itu, bersama rekannya, ia juga merambah bisnis waralaba mini market di kawasan Subang, Jawa Barat. Menurutnya, bisnis tersebut merupakan bisnis yang paling aman dan tidak ada matinya, lantaran menyediakan kebutuhan rumah tangga yang selalu dicari siapapun.

 

“Nah yang terbaru ini saya bisnis waralaba minimarket, joint sama teman saya. Dari bisnis ini kan saya mendapat penghasilan rutin tiap bulannya, dan yang pasti uang saya juga aman. Saya juga nggak perlu promosi lagi karena orang sudah tahu Indomaret. Dan itu dibutuhkan semua orang kan, orang belanja di sana. Jadi saya bisa tenang dalam berbisnis. Dan ini ada ada rencana mau buka lagi,” cerita wanita yang hobi nyanyi dan bermain gitar ini.

 

Lokasi :

Bunga Rampai

Jalan Cik Ditiro No. 35, Menteng – Jakarta Pusat

 

Busana rancangan Yudhistira (0821 1362 9657) & Gita Ruslan (0853 3000 2007)