Paris Motor Show 2016: Saatnya Mobil Listrik Unjuk Diri

Oleh: Syulianita (Editor) - 21 October 2016

Naskah: Suci Yulianita/berbagai sumber, Foto: Istimewa

 

Setelah diramaikan pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 pada Agustus 2016 lalu, dunia otomotif kembali diramaikan ajang pameran bergengsi di belahan eropa, yakni Paris Motor Show 2016. Dalam pameran yang berlangsung selama dua pekan, sejak 1 – 16 Oktober 2016 ini, masing-masing pabrikan mobil tentu mempersiapkan diri untuk menggaet sebanyak mungkin pengunjung atau bahkan pembeli.

 

Mobil listrik dan hybrid cars yang kini sedang naik daun, menjadi primadona dalam ajang tersebut. Dan masing-masing pabrikan ternama berlomba-lomba mempersembahkan model kendaraan listrik terbaru mereka yang tentunya masing-masing didukung teknologi terbaru. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya.

 

 

Mercedes-Benz EQ

Pabrikan asal Jerman ini, memperkenalkan sebuah mobil listrik model SUV teranyarnya yang dinamakan Mercedes-Benz EQ atau Electrical Intelegence. Tak tanggung-tanggung, kabarnya, EQ akan menjadi mobil SUV terbaik. Konsepnya yang dipamerkan dalam ajang Paris Motor Show 2016 tampak sangat sempurna. Hadir dengan desain yang memikat pengunjung pameran. Desainnya yang apik terinspirasi dari konsep mobil listrik terdahulunya, yakni Intelligent Aerodynamic Automobil yang sebelumnya telah diperkenalkan secara global. Desain mewahnya didukung dengan desain belakang coupe seperti GLC yang dipercantik dengan stop lamp yang mengikuti bodinya.

 

Mercedes-Benz EQ memiliki lingkar roda 21 inci yang mampu menopang body nya, kemudian memiliki meter cluster datar yang menyajikan beragam informasi mulai dari jarak tempuh, peta yang terkoneksi satelit. Kendaraan empat penumpang ini, didukung oleh dua motor listrik dengan output 300 kW setara 402 hp serta diketahui akan dapat menghasilkan torsi sebesar 700 Nm. Sementara teknologi baterainya, mampu menempuh jarak hingga 500 km dalam satu kali pengisian baterai lithium ion. Ya, mobil ini mampu mendapatkan akselerasi cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 detik untuk pergerakan 0 – 100 km/jam.

 

Fitur menarik lainnya, terdapat pada bagian tengah, tersedia layar sentuh yang dapat menampilkan peta navigasi dengan fitur 3D real-time map dari platform HERE. Mobil ini juga didukung teknologi otonom yang mampu bergerak secara otomatis, serta teknologi Car-to-X, yakni sebuah teknologi yang memungkinkan mobil dapat membaca informasi sekitar, termasuk informasi mengenai kendaraan yang ada di depan maupun samping. Dengan begitu, dapat menghindari resiko kecelakaan.

 

 

Volkswagen ID

Pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen pun tak mau kalah unjuk diri memamerkan konsep mobil listriknya yang dinamakan VW ID. Mengusung slogan ‘think new’, ID dilengkapi teknologi canggih terkini, termasuk teknologi self driving yang kini sedang populer. Saking canggihnya, di dalam interior mobil tidak terlihat adanya tombol satu pun yang terpasang, karena VW ID mengandalkan teknologi layar sentuh. Desain interiornya mengadopsi gaya dari mobil Passat dengan tapak kaki khas mobil Golf.

 

Rencananya akan diproduksi masal pada 2020 mendatang. Dan kehadiran mobil ini menjadi target untuk bisa kembali bangkit dan meraih kejayaan seperti dahulu kala. Bahkan pihak VW berharap kehadirannya akan mampu mencetak sejarah kendaraan dengan konsep terbaru, serta akan mampu menyaingi VW Beetle.

 

Bodinya dirancang khusus menggunakan baja, VW ID memiliki body sedan hatchback 4 pintu dengan dimensi yang agak mirip VW Golf namun lebih futuristik dan lebih menawan. Ada yang menyebutkan tampilannya merupakan gabungan antara Tesla dan BMW i3. Meski bentuknya agak mirip namun ada satu hal yang membedakannya dengan mobil lainnya, yakni kedua pintu bagian belakangnya menggunakan pintu geser ke arah belakang. Sementara pintu depan terbuka seperti mobil biasa.

 

Tak hanya dari bentuk bodi yang menawan, lampu depannya pun dirancang sedemikian rupa, menjadikan mobil ini terlihat sangat berbeda dan tampil futuristik. Bagian depan mobil dirancang lebih lancip dan landai lantaran tidak adanya pembakaran yang digunakan dalam mobil ini. Pada bagian depan juga tak tampak ada kisi-kisi yang biasanya berfungsi untuk mendinginkan mesin. Hal tersebut lantaran mobil ini bertenaga listrik sehingga kisi-kisi tersebut dirasa tak perlu untuk mobil ini.

 

VW ID diklaim mampu melakukan perjalanan antara 400 – 500 km dalam satu kali pengisian baterai selama 15 menit, namun jarak mobil tersebut secara bertahap sedang dikembangkan untuk bisa mencapai 600 km dalam satu kali pengisian ulang baterai penuh. Jarak tempuh tersebut, diklaim lebih jauh dari yang bisa dijangkau Tesla Model X dan Model 3 walau ada beberapa pihak yang memperdebatkan hal itu. Meski baru konsep dan belum resmi dipasarkan, mobil konsep VW ID ini kabarnya akan dijual seharga mobil VW Golf Diesel yang berkisar Rp.500jutaan.

 

Selain VW ID, VW rupanya tengah mengembangkan model kendaraan listrik lainnya demi mendongkrak penjualan dan popularitas ke depan. Kendaraan listrik tersebut antara lain, BUDD-e yang telah diperkenalkan di ajang Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, AS, pada Januari 2016 lalu. Mobil ini rencananya akan mulai diproduksi pada 2019. Kemudian ada kendaraan versi listrik penuh dari produk flagship sedan Phaeton atau X-BEV, sebuah crossover yang saat ini disebut CUV-e, dan sebuah sedan sport yang bisa berbentuk coupe atau roadster.

 

Renault Trezor

Sang tuan rumah, pabrikan Perancis, Renault pun tak mau ketinggalan dengan menghadirkan kendaraan supercar listrik bernama Trezor yang disebut-sebut sebagai pesaing BMW i8 dan Tesla S. Seluruh badan supercar dua penumpang ini menggunakan bahan karbon. Bodynya yang sporty sungguh mengagumkan, memiliki kap yang panjang, dengan panjang bodi 4,7 meter serta bodi yang rendah dengan ketinggian sekitar 1.080 mm. Dilengkapi lampu depan yang menyerupai huruf C. Velg depannya berukuran 21 inci dan 22 inci untuk velg belakang.

 

Trezor memang baru dihadirkan sebagai konsep, namun dipastikan ini akan menjadi mobil masa depan. Apalagi, bodi mobil ini yang spektakuler, terutama pada pintu mobilnya yang canggih dan tak biasa. Pintu mobil dibuka melalui kap clamshell yang bisa terangkat ke atas, berfungsi sebagai pintu untuk masuk dan keluarnya penumpang, mengingatkan pada mobil dalam serial Batman. Selain berfungsi sebagai pintu, bagian kapnya juga berfungsi sebagai panoramic roof, jadi Anda bisa melihat panorama sekitar dengan leluasa.

 

Dilengkapi motor listrik yang diambil dari mesin formula E tim Renault pada bagian bawah sheetmetal. Trezor juga Dilengkapi mesin pendingin baterai yang mampu bekerja optimal. Maka dipastikan Trezor memiliki dapur pacu yang luar biasa. Trezor mampu menghasilkan tenaga 260 kilowatt dengan torsi 379,6Nm, sehingga memungkinkan mencapai 100 km/jam hanya dalam waktu kurang dari 4 detik. Supercar ini juga dilengkapi Rechargeable Energy Storage System (RESS). Trezor juga menawarkan tiga mode dalam berkendara, yaitu netral, sporty dan otonom.

 

Tak hanya bodi dan dapur pacu saja yang mengagumkan. Bagian interior yang dirancang penuh kemewahan juga akan membuat penumpang terpesona. Kulit jok serta bagian pilar atas berwarna merah memberikan kesan hangat, kabin yang dilengkapi layar berbentuk L dengan kontrol dashboard dan infotainment system. Dashboardnya sendiri terbuat dari kayu merah yang dirancang khusus oleh pengrajin kayu KEIM-cycles asal Perancis, sehingga memberikan kesan alami dan natural. Layarnya menggunakan teknologi OLED dan Corning Gorilla Glass yang tipis, melengkung dan tidak backlight sehingga memberikan kenyamanan lebih dalam setiap perjalanan Anda. Tak ketinggalan, roda kemudi dengan bentuk persegi menjadikan supercar ini semakin futuristik.

 

La Ferrari Aperta

Bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun Ferrari yang ke – 70 tahun, Ferrari mempersembahkan kendaraan teranyarnya yang dipamerkan dalam ajang Paris Motor Show 2016 ini, yaitu Ferrari GTC 4 Lusso T yang menjadi mobil pertama Ferrari dengan empat penumpang, dan mobil hybrid dua pintu, La Ferrari Aperta, mobil jenis La Ferrari dengan atap terbuka. Aperta dipastikan tetap mempertahankan aerodinamika dan kekuatan struktural seperti coupe La Ferrari, meski hadir tanpa atap. Aperta juga dilengkapi dua jenis atap yaitu hard top atau atap keras dari bahan serat karbon dan atap lembut atau soft top, yang kedua-duanya bisa dilipat manual dan disimpan dalam bagasi.

 

Tak ada yang berubah dari mesinnya. Aperta juga masih menggunakan mesin V12 ICE 800 cv yg dikawinkan dengan motor listrik 120 kW dan teknologi KERS, yang mampu menyemburkan tenaga 950hp dan torsi lebih dari 900Nm. Dengan begitu, Aperta mampu berakselerasi 0 – 100 km/jam hanya dengan waktu kurang dari 3 detik dengan top speed lebih dari 350 km/jam.

 

Khusus untuk Aperta, Ferrari telah melakukan modifikasi besar-besaran guna mempertahankan torsi dan juga telah merevisi aerodinamis dari mobil. Tak heran jika harganya dibanderol selangit. Untuk saat ini Ferrari belum memberikan keterangan soal harga, namun ada bocoran harga berkisar di atas Rp.20miliar. Untuk saat ini, produksi Aperta dibatasi, hanya sekitar 209 unit. Dan kabarnya 200 unit sudah dipesan oleh para pecinta Ferrari.