Angklung Pride 2015 di Paris

Oleh: Giatri (Editor) - 31 December 2015

Naskah: Gia, Foto: Dok. Saung Angklung Udjo

Angklung Pride adalah ajang bergengsi yang digelar oleh Saung Angklung Udjo untuk memperingati pendeklarasian angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Sejak 2010, Angklung Pride rutin dilaksanakan setiap 16 November, kecuali tahun 2010. Tahun ini Angklung Pride dihelat di tempat yang sama Angklung dikukuhkan, Paris.

Angklung merupakan alat musik dari bambu buatan mendiang Daeng Sutigna, yang dipopulerkan oleh mendiang Udjo Ngalagena setelah keduanya berkenalan pada 1951. Angklung Pride 2015 mengusung tema “Celebration of The 5th Anniversary of The Inscription of Indonesian Angklung as The Intangible Cultural Heritage of UNESCO”.

Sebanyak 30 peserta berpartisipasi dalam perayaan yang digelar di Odean Theater Paris pada 17 November lalu itu, diantaranya murid junior dan senior serta anak-cucu Mang Udjo. Mereka mempresentasikan perjalanan angklung dari zaman dahulu sampai perkembangan angklung masa kini dalam sajian pertunjukan yang dikemas secara apik dan konseptual.

Makna Pride yang hendak disampaikan melalui acara, ini adalah menegaskan bahwa angklung merupakan alat musik tradisional Indonesia yang sarat makna, yang tak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia saja, namun juga oleh masyarakat seluruh dunia.

Selain Paris yang menjadi tempat pertunjukan utama Angklung Pride, Tim akan merayakan pengukuhan angklung ke Ukraina, Belanda untuk memperkenalkan angklung ke mata dunia.

Sebelumnya di Saung Angklung Udjo yang berada di bilangan Padasuka 118 Bandung diadakan acara yang tidak kalah menarik. Pada 15 November, SAU mengundang beberapa komunitas untuk berpartisipasi melihat proses pembuatan angklung dan menonton pertunjukan setelahnya. Saung Angklung Udjo juga membagikan ratusan angklung gratis pada perayaan tahun ke-5 pengukuhan angklung sebagai warisan budaya oleh UNESCO.