Search:
Email:     Password:        
 





Hai Perokok, Waspadai Buerger Disease!

By Iqbal Ramdani () - 23 May 2018 | telah dibaca 2758 kali

Naskah: Iqbal R. & berbagai sumber Foto: Istimewa

Merokok sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian masyarakat, terutama di Indonesia. Jumlah penduduk umur ≥15 tahun yang merokok dan mengunyah tembakau cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Ksehatan RI, peningkatan ini ditunjukkan dalam Riskesdas 2007 (34,2%), Riskesdas 2010 (34,7%), dan Riskesdas 2013 (36,3%). 

 

Kebiasaan merokok menimbulkan banyak gangguan medis, sebut saja kanker paru, kanker mulut, dan penyakit pembuluh darah. Salah satu penyakit pembuluh darah yang hanya menyerang kaum perokok disebut Buerger disease. Penyakit Buerger atau tromboangitis obliterans adalah penyakit langka yang ditandai dengan adanya sumbatan pada pembuluh darah di kaki dan tangan. Penyakit ini diawali dengan adanya peradangan serta pembengkakan pembuluh darah, hingga akhirnya pembuluh darah menjadi tersumbat oleh bekuan-bekuan darah (trombus). Lama kelamaan, sumbatan ini akan menyebabkan aliran darah ke tangan dan kaki menjadi berkurang, sehingga menimbulkan rasa sakit, merusak jaringanjaringan di kulit, dan pada kasus yang parah dapat menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan.

 

Penyebab pasti dari penyakit ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, hampir sebagian besar penderita penyakit Buerger adalah mereka yang mengonsumsi tembakau baik dalam bentuk rokok ataupun dikunyah. Selain itu, faktor genetik atau keturunan juga turut berperan, meskipun masih belum diketahui bagaimana mekanisme berkembangnya penyakit ini. Penyakit Buerger paling banyak ditemukan di kawasan Asia dan Timur tengah, di mana mayoritas penderitanya adalah pria berusia 40 hingga 45 tahun yang mengonsumsi tembakau secara berlebihan. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga menyerang wanita yang mengonsumsi tembakau. Diketahui rokok mengandung kurang lebih 4000 zat dan 200 di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah nikotin, karbon monoksida, dan tar. Ada berbagai jenis rokok di pasaran, yaitu rokok putih, kretek, dan rokok cerutu.

 

Rokok putih mengandung 14 – 15 mg tar dan 5 mg nikotin, sementara rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan 4 – 5 mg nikotin. Hal ini menunjukkan kandungan tar dan nikotin pada rokok kretek lebih tinggi daripada rokok putih. Kandungan tar dan nikotin pada cerutu paling tinggi karena ukurannya yang lebih besar. Bagaimana 3 zat ini menyebabkan penyakit Buerger? Nikotin dapat merusak saraf dan menganggu fungsi otak serta jantung. Nikotin juga dapat mengganggu sistem saraf simpatis dengan merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Pada pembuluh darah, nikotin berfungsi memanggil selsel darah trombosit dan menyebabkan penempelan trombosit ke dinding pembuluh darah. Tumpukan ini memicu peradangan sehingga semakin banyak sampah yang menumpuk di dinding pembuluh darah yang berakibat penyempitan. Penyempitan pembuluh darah di bagian ujung tubuh (jari kaki dan jari tangan) akibat nikotin akan meningkatkan risiko terjadinya ateriosklerosis. Penyempitan inilah menyebabkan aliran terhambat sehingga bagian yang kurang darah akan mati dan membusuk.

 

Gas karbon monoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam eritrosit. Hemoglobin seharusnya berikatan dengan oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Faktanya kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1%, sementara dalam darah perokok mencapai 4-15%. Otomatis pada perokok, CO akan menurunkan penghantaran oksigen ke jaringan seluruh tubuh. Karbon monoksida juga mengganggu pelepasan oksigen, mempercepat aterosklerosis, dan meningkatkan kekentalan darah sehingga mempermudah penggumpalan darah. Kombinasi inilah yang menyebabkan aliran terhambat menuju bagian ujung-ujung tubuh sehingga bagian tersebut cepat membusuk karena kekurangan oksigen. Tar merupakan komponen padat asap rokok yang bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut dalam bentuk uap padat. Setelah dingin, tar akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3 – 40 mg per batang rokok. Tar juga dipercaya menyebabkan dinding pembuluh darah rusak sehingga dapat menyebabkan tumpukan sampah yang kemudian menyumbat.

 

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang spesifik untuk mengobati penyakit Buerger, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan penyakit langka ini, seperti: berhenti merokok. Cara ini dianggap paling efektif untuk meredakan gejala penyakit Buerger karena nikotin dan tembakau dianggap sebagai pemicu utama penyakit ini. Kebanyakan dokter akan menyarankan pasiennya untuk melakukan rehabilitasi agar proses berhenti merokok dapat berhasil secara optimal. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat dengan kandungan antibiotik untuk mengobati infeksi pada kulit tangan atau kaki penderita. Selain antibiotik, dokter kemungkinan akan memberikan kodein sebagai pereda rasa sakit. Tidak hanya itu, jika penyakit Buerger yang diderita sudah parah, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi dengan cara memotong saraf yang terinfeksi (operasi sympathectomy) guna menekan infeksi atau mengontrol rasa sakit. Jika dengan cara tersebut masih belum bisa menyelesaikan masalah, jalan terakhir yang mungkin akan disarankan dokter adalah amputasi. Hal ini biasanya terjadi jika penderita tidak dapat menghentikan kebiasaan merokok.

 

Pengobatan penyakit ini juga dapat dilakukan di rumah dengan cara menghangatkan tangan atau kaki, menghindari tempat yang dingin, menggunakan alas kaki pelindung saat berjalan, olahraga atau memijat lembut untuk meningkatkan sikulasi darah, minum air putih yang cukup, aktif bergerak, dan menghindari hal seperti berdiri terlalu lama atau menggunakan pakaian yang sangat ketat.


Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

                         
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250