Search:
Email:     Password:        
 





Bank Bukopin Pacu Pertumbuhan

By Benny Kumbang (Editor) - 04 April 2016 | telah dibaca 3034 kali

Naskah: Giattri F.P., Foto: Dok. Bank Bukopin

Di tengah perlambatan ekonomi tahun 2015, PT. Bank Bukopin, Tbk mencatat kinerja yang positif. Hingga akhir 2015, bank yang berdiri pada 10 Juli 1970 itu membukukan peningkatan laba bersih sebesar 43,27% secara year-on-year menjadi Rp 964,3 miliar.

 

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari strategi jitu manajemen mengatasi perlambatan ekonomi domestik tahun lalu.Bank dengan kode emiten BBKP itu sukses menyalurkan kredit di tengah permintaan sektor konsumen dan properti yang turun akibat ekonomi yang melambat.  


Direktur Utama PT Bank Bukopin,Tbk Glen Glenardi menjelaskan pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga dan penurunan biaya operasional. “Kami fokus untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan menjalankan proses bisnis secara disiplin,” ujarnya.


Fokus tersebut telah membawa Perseroan pada pencapaian yang lebih tinggi dari pada rata-rata industri perbankan tahun 2015.


Secara lebih rinci, pendapatan bunga Bank Bukopin pada tahun lalu meningkat 17,07% menjadi Rp8,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp7,1 triliun. Sementara itu, net interest margin (NIM) Perseroan pada periode yang sama mencapai 3,58%.


Adapun, pertumbuhan pendapatan bunga bersih didorong oleh peningkatan kredit yang disalurkan, yaitu sebesar 19,51% menjadi Rp 66 triliun dari tahun sebelumnya Rp55,3 triliun. Pada periode yang sama, loan to deposit ratio (LDR) Bank Bukopin juga naik menjadi 86,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 83,89%.


“Kejelian melihat peluang di sektor mikro membuahkan hasil yang diharapkan.Segmen tersebut pada tahun 2015 menjadi salah satu pendorong penguatan kredit, yakni dengan angka pertumbuhan 43,39% menjadi Rp 7,9 triliun secara year-on-year,” tandas Glen.


Segmen UKM
Di sisi lain, segmen UKM juga mampu mencetak pertumbuhan kredit sebesar 27,57% menjadi Rp 27,3 triliun pada tahun 2015, dari tahun sebelumnya Rp 21,4 triliun. Segmen ini memberikan kontribusi terbesar kredit, yang mencapai 41,38% diikuti oleh segmen komersial sebesar 36,41%.


Glen menambahkan pencapaian ini merupakan desain dari kebijakan Bank Bukopin yang cermat melihat kompetensi Perseroan yang tinggi untuk mengelola kredit UKM.


Kompetensi Perseroan di segmen ini dibuktikan melalui pemahaman Bank Bukopin pada pasar UKM, jaringan yang luas, serta kerjasama dengan lembaga-lembaga yang mampu memaksimalkan fungsi dari jaringan Perseroan.


Kemampuan BBKP untuk menyalurkan kredit juga didukung oleh kekuatan Perseroan untuk menghimpun dana pihak ketiga yang semakin hari semakin meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Bukopin pada tahun 2015 meningkat 16,48% menjadi Rp 76,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp 65,4 triliun.


Penambahan ekuitas BBKP juga merupakan salah satu faktor penguat kapabilitas Perseroan untuk terus memacu penghimpunan dana. Hingga akhir tahun lalu, ekuitas BBKP naik 10,72% menjadi Rp 7,5 triliun secara year-on-year.
Kinerja positif manajemen Bank Bukopin juga terlihat dari kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan aktivitas usahanya. Hal ini dapat dilihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun menjadi 87,56% dari tahun sebelumya 89,21%. “Kami akan terus mengembangkan bisnis-bisnis yang bermanfaat bagi konsumen dan para pemangku kepentingan kami, termasuk para pemegang saham,” paparnya. Sementara itu, Cost to Income Ratio (CIR) juga turun jadi 62,32% dari tahun sebelumya 69,10%.

 

Ekspansi Jaringan
Untuk mendukung target pertumbuhan bisnis, Bank Bukopin terus melakukan perluasan jaringan pelayanan. Di awal tahun 2016, Bank Bukopin resmi mengoperasikan kantor cabang terbarunya di Palu, Sulawesi Tengah dan Sorong, Provinsi Papua. Kantor cabang Palu telah mulai beroperasi sejak awal November 2015.


Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk memperluas jangkauan pelayanan ke wilayah Indonesia Timur. “Kami meyakini peluang pasar di wilayah Indonesia Timur masih terbuka lebar,” ujar Glen. Langkah tersebut akan diikuti dengan ekspansi jaringan ke berbagai daerah lain di Tanah Air.


Akhir 2015, Bank Bukopin telah meresmikan 7 jaringan operasional baru secara serentak, antara lain di Pamulang, Tangerang Selatan (Provinsi Banten), Sukoharjo (Jawa Tengah), Nganjuk dan Blitar (JawaTimur), Subang dan Sumedang (Jawa Barat), serta di Kemang, Jakarta Selatan.


Ekspansi jaringan merupakan bagian dari langkah Perseroan untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan bisnis dan untuk mengoptimalkan pelayanan ke nasabah.


Sampai saat ini Bank Bukopin beroperasi di 23 provinsi, memiliki 41 kantor cabang, 129 kantor cabang pembantu, 152 kantor kas, 75 kantor fungsional (layanan mikro), 35 payment point, serta 8 layanan pickup service.


Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

                         
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250