CEO Levi's: Jangan Cuci Jeans Anda

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 23 May 2014
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber, Foto: Dok. MO

Kabar gembira bagi mereka yang malas ke laundry. CEO Levi Strauss & Company, Chip Bergh, melarang Anda untuk jangan pernah mencuci jeans. Ia sendiri sudah lebih dari setahun tidak mencuci celana jeans yang dikenakannya.


Bukan hanya Berg yang melontarkan saran yang terdengar sinting itu. Desaigner terkemuka dunia, Tommy Hilfiger, pun menyarankan hal sama, dan mengaku tak pernah sekalipun mencuci jeans Levi’s miliknya. TV Host terkenal, Anderson Cooper, yang diketahui mengenakan jeans saban hari, juga mengaku hanya mencucui jeansnya sekali dalam setahun.

Tampil sebagai salah satu pembicara dalam Fortune’s Brainstorm Green Conference, beberapa waktu lalu, orang nomor satu Levi Strauss & Company, Chip Berg, mengingatkan para pemilik jeans Levi’s untuk jangan sekali-kali mencuci jeans produk Levi’s, terutama di mesin cuci.

Berg mengklaim bahwa pakaian jeans akan tetap dalam kondisi bagus layaknya baru jika tidak dicuci. “Selain itu, dengan tidak mencuci jeans, Anda ikut menyelematkan lingkungan hidup,” tuturnya.

Konferensi tempat Berg berbicara memang merupakan ajang pertemuan para petinggi perusahaan dunia untuk mendiskusikan solusi mengatasi persoalan krisis lingkungan hidup. Levi’s sendiri, menurut Berg, sudah menciptakan ragam produk jeans yang dalam proses produksinya sangat minim menggunakan air. Produk jenis ini diberi label khusus “washless.”

Pada 2011 silam, Levis Strauss memperkenalkan produk denim yang diperlembut dengan cara stone-washed tanpa air sama sekali. Pada petunjuk cara membersihkannya, pemilik diingatkan dengan keras untuk tidak sering mencucinya dengan air, bahkan kalo bisa tidak dicuci dengan air sama sekali.

Untuk menghilangkan bau, Levi’s menyarankan sebulan sekali menaruh jeans di dalam freezer selama 24 jam, dalam wadah plastik yang tertutup rapat.

Memang, kotoran dan noda tidak akan hilang dengan menaruh jeans di freezer, tetapi kuman-kuman yang menyebabkan bau akan hilang.

Sebuah studi yang digelar di University of Alberta, AS, untuk membuktikan klaim itu. Seorang sukarelawan diminta mengenalkan celana jeans yang sama selama 15 bulan tanpa sekalipun dicuci dengan air. Setelah 15 bulan kondisi kesehatan sang relawan menunjukkan tak ada risiko penyakit apapun.

Josh Le, nama sang relawan itu, mengenakan jeans setiap hari, bahkan saat tidur. Ia bahkan sengaja mengotori celananya dengan tumpahan makanan dan hanya mengelapnya dengan tisu. Lima belas bulan kemudian, assistant profesor bidang Human Ecology Rachel McQueen mulai menguji celana itu dan tingkat bakteri terhitung normal. Celana jeans itu kemudian dicuci dengan air lalu diuji kembali, dan hasilnya nyaris sama.

Studi lain dilakukan oleh Tullia Jack, dari  Melbourne University, Australia. Studi itu sekaligus menjadi tesisnya untuk meraih gelar Master. Tullia mengumpulkan 30 relawan untuk mengenakan celana jeans yang sama lima hari dalam seminggu selama tiga bulan tanpa dicuci.

Setelah satu setengah bulan, separuh dari relawan mundur dari studi ini, namun sisanya meneruskan. Hasilnya, meski dikenakan selama tiga bulan, celana mereka tidak berbau dan tidak terlalu kotor.

“Baunya seperti bau manusia saja,” kata Tullia., seraya menjelaskan, bakteri penyebab bau akan berhenti berkembang jika sudah mencapai populasi puncak.

Saran untuk tak mencuci jeans dengan air kini menjelma menjadi gerakan “no wash”, yang dipelopori Chip Berg, Tommy Hilfiger, Anderson Cooper, serta Chip Berg sendiri.

Saran ektrem itu tentu tak serta merta diikuti. Sebagian kalangan masih ragu-ragu menerapkannya secara total. Stylist dan konsultan fesyen dunia, Stacy London, misalnya, berpendapat sebaiknya dicuci enam bulan sekali saja dan tidak menggunakan sabun.