Bapak Intelijen Indonesia

Oleh: Rapiudin (Editor) - 01 December 2013
Naskah : A. Rapiudin/berbagai sumber  Foto : Dok

Aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada Indonesia seolah menyentil dunia intelijen Indonesia. Banyak orang bertanya-tanya mengapa intelijen Indonesia seperti tidak mengetahui ihwal penyadapan tersebut. Padahal, dunia intelijen Indonesia sudah dibentuk cukup lama, seiring revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Bicara intelijen Indonesia sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari sosok Kolonel Zulkifli Lubis. Dia lah peletak dasar pondasi dunia intelijen di Tanah Air. Dalam situs www.bin.go.id disebutkan ; “Kolonel Zulkifli Lubis ditunjuk memimpin lembaga ini bersama sekitar 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) yang menjadi penyelidik militer khusus. Personel-personel Intelijen pada lembaga ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan pendudukan Jepang pada tahun 1943”.

Kemudian pada awal revolusi 1945, Zulkifli membentuk Badan Rahasia Negara Indonesia (BERANI). Ini adalah badan intelijen yang pertama dalam struktur Tentara Nasional Indonesia. Saat itu, pria kelahiran Banda Aceh, 26 Desember 1923 diamanahi tugas sebagai komandannya. Langkahnya membentuk BERANI plus sebagai komandan pertama, membuatnya dijuluki “Bapak Intelijen Indonesia”.

Kiprah Zulkifli di dunia intelijen dimulai ketika ia mengikuti pendidikan intelijen pada awal 1943 di Seinan Dojo, yang berada di bawah Markas Besar Intelijen Jepang. Pada awal 1944, Zulkifli ke Malaya bersama komandan Seinan Daijo.

Ketika pemberontakan PETA meletus di Blitar, Februari 1945, Zulkifli Lubis yang pada waktu mengikuti pendidikan PETA di Bogor satu kamar dengan Suprijadi (pemimpin PETA), dipanggil berkali-kali oleh kompetei. Selanjutnya, Zulkifli terbang ke Singapura menggunakan pesawat pemburu menemui perwira Jepang Mayor Ogi. Keduanya melapor kepada komandan tentara Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura. Di negeri jiran itu Zulkifli diperkenalkan dengan Fujiwara Kikan (Badan Rahasia Jepang untuk Asia Tenggara).


Pengalaman Zulkifli dalam bidang intelijen saat pendudukan Jepang sangat berguna ketika ...