Dukung Keberlanjutan, L'Oréal Indonesia Capai 100% Energi Terbarukan

Oleh: Angie (Editor) - 14 March 2024

L'Oréal Indonesia mengumumkan pencapaian 100% energi terbarukan di semua situs operasionalnya. Perusahaan tersebut telah mengambil langkah-langkah progresif sejak tahun 2014, ketika pertama kali mengadopsi energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabriknya di Cikarang. Kemudian, pada tahun 2017, kantor pusat dan gudangnya juga mengikuti jejak dengan beralih ke solusi energi terbarukan.

Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen L'Oréal Indonesia untuk mendukung praktik bisnis berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih ramah lingkungan, perusahaan ini berhasil menghilangkan penggunaan gas sepenuhnya dan mencapai target 100% energi terbarukan pada akhir tahun 2023, dua tahun lebih cepat dari target global perusahaan pada tahun 2025.

“Kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah dalam upaya dekarbonisasi untuk mencapai tujuan Net Zero Emission 2060,” jelas Emmy Suryandari ST. MTM, Direktur Kimia Hilir mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia, yang menyambut baik langkah strategis L'Oréal Indonesia dalam mewujudkan keberlanjutan operasional.

Dalam menyikapi tren kesadaran lingkungan yang semakin meningkat di kalangan konsumen, L'Oréal Indonesia menjawab dengan transparansi dan tanggung jawab. Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi pelopor dalam praktik keberlanjutan di industri kecantikan. 

“Pabrik ini menjadi pusat produksi tunggal untuk produk-produk perawatan kulit dan rambut kami di kawasan Asia Tenggara. Dengan kapasitas lebih dari 57%  yang dialokasikan untuk ekspor ke 18 negara di seluruh dunia, hal ini menempatkan kami sebagai grup kosmetik net exporter di Indonesia. Di L'Oréal, misi kami adalah menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia, dan Indonesia,” paparnya.

 

Perusahaan mengambil pendekatan dua arah untuk membatasi jejak karbon, yaitu dengan mengurangi emisi dari lokasi industri melalui peningkatan penggunaan energi terbarukan secara lokal dan meningkatkan efisiensi energi sesuai dengan Greenhouse Gas (GHG) Protocol. Mereka percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa aktivitas mereka menghormati batasan-batasan Planet dan target berbasis ilmiah. Pemasangan boiler listrik dipilih dengan cermat setelah melalui studi mendalam yang dilakukan oleh konsultan keberlanjutan terkemuka, seperti ENGIE Impact, Tractabel Engineering, dan ERM (Environmental Resources Management).

Selain mempercepat pengadaan energi terbarukan, L'Oréal juga mengembangkan praktik keberlanjutan lainnya di pabriknya. Termasuk memasang pendingin bertenaga angin, melakukan pengolahan air limbah untuk memproses limbah mereka menjadi bahan bakar semen alternatif untuk industri semen. Perusahaan juga telah mengoptimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju status pabrik Waterloop pada tahun 2026. Selain itu, L'Oréal turut melindungi keanekaragaman hayati di sekitar pabrik mereka yang memiliki area hijau sebesar 37%.

Upaya L'Oréal Indonesia tidak hanya terbatas pada penggunaan energi terbarukan, tetapi juga meliputi praktik keberlanjutan lainnya seperti pengolahan air limbah dan perlindungan keanekaragaman hayati di sekitar pabrik. Selain upaya dekarbonisasi, L'Oréal juga aktif dalam memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat Indonesia melalui program-program seperti L’Oréal-UNESCO For Women in Science dan L’Oréal Beauty for a Better Life.

Pencapaian L'Oréal Indonesia dalam mencapai 100% energi terbarukan adalah contoh nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosialnya. Dengan terus mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengurangi dampak lingkungan, L'Oréal Indonesia menunjukkan bahwa bisnis dan keberlanjutan dapat berjalan seiring, menciptakan dampak yang positif bagi lingkungan dan masyarakat.