Di Ambang Kematian, Film Viral Tik Tok Angkat Kisah Pesugihan Bubrah

Oleh: Giatri (Editor) - 06 October 2023

Film 'Di Ambang Kematian' jadi salah satu viral Tiktok saat ini. Film horor ini mengisahkan tentang tragedi sebuah keluarga yang melakukan pesugihan kandang bubrah.

Di Ambang Kematian berkisah tentang kisah hidup Nadia (Taskya Namya) yang di ambang mati, setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi tumbal pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya, Suyatmo (Teuku Rifnu Wikana).

Suyatmo dan istri adalah keluarga yang serba kekurangan. Penghasilan sehari-hari, mereka dapatkan hanya dari toko kecil mereka. Kebutuhan semakin meningkat karena mereka harus menghidupi dua orang anak. Singkat cerita, mereka pun melakukan pesugihan kandang bubrah yang diharuskan melakukan renovasi rumah dan membuat usaha sebagai syarat mendatangkan rezeki.

Namun, masalah menjadi pelik, ketika Suyatmo membuat perjanjian baru dengan setan agar kekayaannya semakin melimpah. Tumbal nyawa adalah taruhannya.

Dari hasil tumbal pesugihan tersebut pada 2002, ibu (Kinaryosih) meninggal secara mengenaskan. Sepuluh tahun kemudian, Yoga (Wafda Saifan) kakak kandung Nadia tewas tepat pada malam pergantian tahun. Dan, tahun 2022 adalah giliran Nadia.

Di Ambang Kematian diangkat dari sebuah utas di Twitter berjudul sama. Thread dibeberkan pertama kali pada 15 April 2022 oleh @Jeropoint yang sudah dibaca lebih dari 10 juta kali.

Amrit Punjabi, Co Produser Di Ambang Kematian menjelaskan alasan kenapa MVP Pictures tertarik mengangkat kisah viral Twitter ke sebuah film.  

“Menurut saya jika sebuah tulisan lalu dijadikan bentuk audio visual akan membuat masyarakat lebih memahami isi cerita. Oleh karena itu, kami memilih Azhar Kinoi Lubis sebagai sutradara untuk mampu mewujudkan visi dan misi yang telah dibangun bersama agar film ini berkualitas, baik dari segi cerita audio maupun visual,” ungkapnya.

Azhar menambahkan, selama proses shooting seluruh tim dan pemain sangat kompak dan memiliki energi yang luar biasa, sehingga bisa menciptakan dan mengeksekusi konsep dan treatment apa yang ia tafsirkan dalam skenario dan juga cerita Di Ambang Kematian.

“Sehingga bisa tertuang ke dalam sebuah penciptaan gambar. Menjadi tantangan buat saya secara pribadi karena cerita ini sendiri diangkat dari Twitter yang viral, kemudian novel, biasanya para pembaca mempunyai theater of mind sendiri, menjadi tanggung jawab saya agar bisa mencapai hasil yang sesuai dengan ekspektasi para pembaca,” ungkapnya.

Teuku Rifnu Wikana Jadi Bintang Paling Bersinar

Film ini dari awal hingga akhir, menyuguhkan ketegangan yang intens. Nuansa horor, gore, kelam juga tersaji dalam cerita film ini. Ceritanya pun tidak berbelit-belit. Rasanya tak berlebihan jika menyebut Di Ambang Kematian adalah film utas horor dari kejadian nyata terbaik.

Bukan hanya itu, setiap pemeran dalam film ini juga menunjukkan kepiawaiannya dalam mendalami karakternya masing-masing. Namun, yang menjadi bintang paling bersinar adalah Teuku Rifnu.  

Rifnu menjadi pusat gejolak emosi penonton sepertiga awal film ini berjalan. Penampilannya terbilang sukses membawakan sosok Suyatmo yang 'gelap', misterius, hingga beraura jahat.

Hingga kemudian cerita berubah, ketika Rifnu membawakan sisi lain Suyatmo. Ia mampu menyelami emosi rapuh dan keputusasaan Suyatmo secara lebih dalam.

Kemampuan Rifnu pun bisa diikuti oleh Taskya Namya. Taskya tidak terlihat jomplang saat harus beradu akting berdua saja dalam satu frame dengan pemeran utama pria terbaik Festival Film Indonesia 2017.