Ojat Darojat (Rektor Universitas Terbuka)

Oleh: Syulianita (Editor) - 04 June 2023

Di Usia 39 Tahun, UT Sukses Wujudkan Misi Pendidikan Tinggi Untuk Semua

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto

 

Memasuki usia ke-39 tahun Universitas Terbuka (UT) semakin menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan misi program pendidikan tinggi untuk semua. Hal itu dapat dilihat dari luasnya daya jangkau layanan UT baik di Indonesia maupun di luar negeri. Terlebih lagi setelah UT resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Berbadan Hukum dengan ditandatanganinya Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2022 oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2022. Prestasi itu tentu saja tak lepas dari kinerja Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D sebagai Rektor universitas jarak jauh satu-satunya di negeri ini.

Pencapaian demi pencapaian membanggakan yang diraih UT membuat perguruan tinggi ini semakin dilirik, tak hanya oleh masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Namun juga dilirik berbagai lembaga pendidikan tingkat dunia untuk menjalin kerjasama. ”Visi kami menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh berkualitas dunia terus laksanakan. Antara lain UT telah menjalin kerja sama dengan berbagai institusi luar negeri, agar menjadi tolak ukur kelas dunia,”ujar Prof. Ojat Darojat kepada Men’s Obsession.

Prof. Ojat telah membuktikan bahwa UT telah dipercaya dan dihormati dunia dengan dipercayanya ia menjadi Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) periode 2020 – 2022. AAOU adalah lembaga yang anggotanya lebih dari 50 universitas dunia. Di samping itu, UT dan beberapa Universitas di luar negeri juga melakukan kegiatan saling berkunjung untuk melakukan brainstorming. “Saat ini ada dosen dari Allama Iqbal Open University (AIOU) mengimplementasikan kegiatan Staff Exchange Program pada bulan Agustus 2023 ini. Diharapkan melalui kegiatan pertukaran ini, UT dan AIOU dapat bertukar pikiran dan pengalaman dalam pelaksanaan sistem PTJJ dan memajukan pendidikan di kedua institusi pada khususnya dan di dunia pada umumnya,” ungkap peraih doktor dari Simon Fraser University (SFU) – Canada ini. 

Tak berselang lama, pria kelahiran Sumedang, Jawa Barat yang mendapatkan Magister, Business Management dari LaTrobe University – Australia, ini menambahkan prestasi UT dengan masuknya UT pada peringkat 60 dari lembaga pemeringkatan Webometrics untuk tingkat nasional dan peringkat 4.256 untuk tingkat dunia pada Januari 2023. “Hal ini tentu menjadi pencapaian yang positif dan membanggakan. Peningkatan Pendidikan dapat mencerminkan upaya universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Prof. Ojat.

Di usia negeri tercinta NKRI yang ke – 78, ini pula UT semakin menunjukkan pencapaian di segala bidang. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, pada tahun 2022 UT telah mengalami peningkatan capaian sebesar 8% dari target sebesar 50% atas pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang dibangun atas kerja sama Program studi sarjana dan diploma dengan pihak luar kampus. 

Dalam mencapai target IKU program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah, UT mengajukan akreditasi Internasional melalui The Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), yaitu lembaga internasional untuk penjaminan mutu dan pengembangan mutu dalam pendidikan tinggi dan diakui oleh Direktorat Jenderal Tinggi Kemendikbudristek RI.

Sementara dalam bidang penelitian, pada tahun 2022, UT telah mengalami peningkatan capaian sebersar 144,75% dari target persentase 50% dalam jumlah keluaran penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen. Selain itu, pengetahuan terkait pengabdian pada masyarakat yang dikemas dalam bentuk progam sertifikat Massive Open Online Courses (MOOCS) juga mengalami peningkatan jumlah peserta sebesar 43,90%.

Untuk memastikan bahwa misi pendidikan Universitas Terbuka tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan masa depan, Prof. Ojat telah menyusun beberapa langkah konkret untuk menjawab tantangan tersebut. Antara lain, dengan menganalisis masa depan untuk identifikasi tantangan di masa depan. Kemudian merencanakan perkembangan dan penyempurnaan kurikulum, melakukan kolaborasi dengan industri, mengembangkan teknologi pendidikan, mengadakan pelatihan untuk dosen. UT pun terbuka mendengarkan umpan balik dari mahasiswa, alumni dan industri.

Dan yang juga tak kalah penting, adalah selalu melakukan penelitian dan inovasi, membangun jaringan dan kemitraan dengan universitas dan lembaga pendidikan lainnya yang dapat membantu dalam pertukaran ide, pengalaman, dan praktik terbaik untuk tetap relevan di dunia pendidikan yang terus berkembang.

”Kami juga selalu melakukan monitoring dan evaluasi. UT selalu melakukan proses monitoring dan evaluasi terus-menerus yang harus dilakukan untuk melihat sejauh mana langkah-langkah yang diambil telah berhasil. Jika ada perubahan yang diperlukan, UT siap menyesuaikan. Komunikasi dan Transparansi dengan melibatkan stakeholder seperti mahasiswa, dosen, alumni, dan industri dalam proses perencanaan dan evaluasi ini juga penting. Komunikasi terbuka tentang perubahan dan perbaikan yang direncanakan dapat membangun dukungan dan partisipasi,” tegas Prof. Ojat.

Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Prof. Ojat menyampaikan bahwa Pendidikan tinggi adalah sangat penting, sebagai cara untuk meraih kesuksesan dan perubahan dalam upaya mengembangkan kompetensi SDM Indonesia yang berdaya saing sehingga dapat berkontribusi bagi keberlanjutan dan pembangunan bangsa di berbagai sektor.