Dewi Aryani Suzana (Direktur Operasional PT Jasa Raharja)

Oleh: Syulianita (Editor) - 21 June 2023

Membentuk Spirit of Millennials

Naskah: Nur Asiah Foto: Fikar Azmy

Selama lebih dari dua dekade, Dewi Aryani Suzana berkarier di industri asuransi. Ketekunan dan kerja keras membawa kariernya terus meningkat. Beberapa jabatan strategis berbagai lintas divisi pernah diembannya, hingga kemudian ia dipercaya menjabat Direktur Operasional PT Jasa Raharja. Dengan demikian, Dewi berhasil melawan stigma dan membuktikan bahwa seorang perempuan pun mampu berkarier setinggi-tingginya.

Sejak diberi amanah menjabat direktur operasional di Jasa Raharja, Dewi melakukan banyak perombakan, terutama pada pola pikir pegawai di lingkungan Jasa Raharja. Kalau dulu banyak aparat sipil negara (ASN) berpikir bahwa kariernya sudah terjamin dengan senioritasnya, kini tidak lagi demikian. “Waktu mengelola SDM itu sama, babat alas juga. Kami harus melakukan penetapan platform HR, sehingga penempatan karier sesuai dengan kementerian BUMN dan itu membuat saya harus berani tidak populer. Tidak ada lagi senioritas, tapi harus berdasarkan kompetensi dan ada ukuran-ukuran transparan yang sudah disepakati. Bukan berarti yang tua dapat duluan,” tutur perempuan kelahiran Bogor ini.

Sebagai pimpinan di operasional, Dewi pun tak segan terjun langsung ke lapangan. Bersama timnya Dewi kerap turun ke lapangan memberikan bantuan kepada warga yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas, baik di darat, laut, maupun udara. Dewi membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan pekerjaan ‘lapangan’ tersebut.

Dalam memimpin, Dewi menerapkan gaya leadership yang adaptif, apresiatif, dan penuh empati, terutama dalam menghadapi pegawai dari kalangan milenial. Dewi mengungkapkan ada gap besar antara jumlah pegawai milenial dan generasi sebelumnya, yakni 75% dari total pegawai merupakan kalangan milenial. Sesuai arahan Kementerian BUMN, Jasa Raharja turut membentuk wadah milenial yang disebut ‘Spirit of Millennials’ di kantor pusat dan kantor cabang. Dewi berharap, lewat wadah itu, dapat memaksimalkan peran milenial sebagai agent of innovation.

Dalam perjalanan kariernya, Direktur perempuan pertama di perusahaan yang meraih anugerah Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands (Milennials’ Choice) ini, telah berhasil melawan stigma. Tak hanya stigma terhadap perempuan, ia pun harus bekerja keras menghapus stigma yang melekat pada perusahaan yang mempunyai captive market ini. “Stigma itu yang harus saya ubah, karena sebetulnya Jasa Raharja jauh dari stigma itu. Kami harus dapat membuktikan pada negara sebagai pemegang saham bahwa Jasa Raharja mampu mengemban amanah undang-undang untuk menjalankan UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,” tegas Dewi.

Dalam bekerja, Dewi menyadari bahwa zaman sekarang, digitalisasi sudah menjadi sebuah kebutuhan. Untuk itu ia memastikan timnya harus mampu bekerja secara profesional dan beradaptasi mengikuti kebutuhan masyarakat tuntutan masyarakat dengan era digital saat ini. Untuk digitalisasi di BUMN bidang asuransi ini sudah lebih maju. Dari keperluan membayar santunan, verifikasi data, hingga proses end to end costumer experience sudah fully integrated dengan seluruh mitra.

Digitalisasi tersebut juga memudahkan tim bekerja dalam memberikan pelayanan terbaik kepada korban kecelakaan lalu lintas, karena telah terintegrasi secara digital dengan pihak kepolisian, serta terhubung 100% dengan rumah sakit yang terdaftar di Kemenkes. Dengan demikian korban hanya perlu melaporkan kepada pihak kepolisian. Selanjutnya Jasa Raharja yang bekerja untuk memberikan perlindungan dengan memberikan guaranted letter kepada rumah sakit.

Kolaborasi antarpemangku kepentingan juga merupakan hal penting. Pada mudik Lebaran 2023 misalnya, berkat kerja sama yang sangat baik terjadi penurunan angka kecelakaan atau fatalitas korban meninggal dunia. “Angkanya turun lumayan drastis, terlihat dari catatan santunan yang kita berikan itu turun hampir 45%,” ucapnya dengan antusias.

Hal tersebut tidak terlepas dari kolaborasi erat dan kesiapan matang dari seluruh stakeholders terkait. Bagaimana proses mudik dapat berjalan lancar didukung oleh kesiapan infrastruktur sarana dan prasarananya. Langkah strategis yang dilakukan Jasa Raharja di antaranya melakukan survei, sehingga diketahui tindakan apa yang diperlukan ketika terjadi suatu kecelakaan atau kemacetan di titik itu. 

“Peran kami pada mudik lebaran itu memang suportif, jadi kami mendukung seluruh stakeholders. Kami turut memberikan rekomendasi dalam mempersiapkan seluruh infrastruktur jalur mudik, baik tol maupun non-tol. Alhamdulillah, bahkan presiden sendiri mengapresiasi seluruh stakeholder dalam mengantisipasi dan mempersiapkan proses mudik Lebaran kemarin,” imbuhnya tentang peran serta Jasa Raharja dalam Mudik Lebaran 2023 beberapa waktu lalu. 

Dewi sangat menikmati dan mencintai pekerjaannya ini. Apalagi ia merasa bekerja di Jasa Raharja merupakan pekerjaan mulia karena memberikan manfaat banyak orang, seperti menolong kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian Dewi dapat bekerja sambil beribadah. “Di sini saya diberi kesempatan untuk melayani masyarakat korban kecelakaan lalu lintas. Berhadapan dengan para korban kecelakaan lalu lintas serta keluarga mereka, kami berupaya terus meningkatkan pelayanan. Agar masyarakat yang sedang kesusahan mendapatkan sedikit keringanan dari upaya-upaya yang diberikan oleh Jasa Raharja,” kenangnya.

Dewi pun tak menyesali keputusannya untuk mengejar karier berkat dukungan suaminya yang berulang kali mencegahnya untuk berhenti bekerja. Dia hanya berdoa kepada Allah SWT untuk menjaga anak-anaknya. Keluarga adalah prioritas utama Dewi, tapi ketika dibutuhkan perusahaan misal harus menyusun laporan keuangan dan harus lembur dia akan lembur. Dia juga membatasi diri untuk bergaul dengan teman-temannya, karena ingin meluangkan waktu dengan anak-anak dan keluarga saat hari libur. “Baru sekarang saat anak sudah dewasa dan mau pensiun saya punya banyak waktu luang untuk bertemu teman-teman,” selorohnya.