Eko Pujianto (CEO PT SKB Food Tbk)

Oleh: Syulianita (Editor) - 31 May 2023

Sukses Membawa SKB Food Naik Kelas

Naskah: Gia Putri Foto: Dok. Pribadi

Eko Pujianto adalah contoh anak muda sukses di Indonesia. Betapa tidak, pemuda kelahiran Ponorogo, 25 Agustus 1993 ini pada 2022 lalu masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia. Dalam kategori Retail & Commerce, ia menjadi salah satu CEO termuda di Asia saat ini. Tak hanya itu, ia juga berhasil membawa perusahaan yang dinakhodainya PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) melantai di bursa.

Lahir dari keluarga petani dan pedagang, Eko mengisahkan sejak kecil sudah ada DNA bisnis di dalam dirinya. “Saya sering diajak orang tua bertani dan berdagang hasil panen. Aktivitas tersebut sudah melekat erat di dalam benak saya,” ungkapnya. 

Saat di bangku sekolah menengah atas, Eko memutuskan tidak meminta uang saku kepada orang tuanya. Untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya, ia berdagang alat tulis hingga buku persiapan ujian nasional. Saat kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Eko tercatat cukup aktif dalam kegiatan organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP). Selepas kuliah, terjun ke dunia bisnis layanan transportasi dengan mendirikan atau menjadi Founder CV KM Tour n Travel. Enam tahun kemudian, otak bisnisnya merambah ke dunia lain, yakni mendirikan 10 Koperasi Pertanian (Duta Tani) pada 2017.

Otak bisnisnya yang cemerlang membawa berkah untuk SKB Food yang pada 2017 nyaris gulung tikar. Perusahaan ini merekrut Eko untuk melakukan berbagai terobosan ide. Mulai dari restrukturisasi organisasi, membangun relasi, hingga kolaborasi.

Sampai akhirnya pada 2020 lalu, Eko diamanahi sebagai Direktur Utama SKB Food. Hanya dalam hitungan dua tahun pada 2022 SKB Food mendapat durian runtuh meski diterpa masa-masa sulit pandemi Covid-19. Setelah melakukan perubahan besar, pada 2021 perusahaan yang memiliki core business: waralaba makanan/minuman dan food supply raw ini berhasil meroket, hasil penjualan waralabanya sebesar Rp117,11 miliar.

Pada 2022, kinerja SKB Food kian moncer dengan membukukan penghasilan Rp375,99 miliar atau meroket 220,96 persen year-on-year (YoY). Tercatat, SKB Food mendapat kenaikan laba usaha sebesar Rp23,33 miliar atau setara 19,64 persen pada 2022. Tahun sebelumnya perusahaan ini mencatat keuntungannya sebesar Rp19,50 miliar.

Eko memimpin perusahaan induk dari waralaba Kebab Turki Baba Rafi (RAFI). Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi sudah memiliki 900 retail kemitraan di seluruh Indonesia. Ia juga bergabung dengan emiten dengan sandi RAFI, mewakili kelompok besar para investor.

Di tangan emasnya, Eko menjadi juru kunci membantu membesarkan perusahaan sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur pada 2020. Gemilangnya, Eko Pujianto membawa Kebab Turki Baba Rafi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2022 lalu. Dalam IPO-nya, SKB Food melepas 30,1 persen atau 948 juta saham dari total keseluruhan perusahaan.

Saat penawaran umum kuota over Subscribe 82 x dengan nilai 1.567 T. Untuk perolehan nya sendiri sekitar 119 M sesuai dengan kebutuhan dana yang terencana melalui prospektus. Usai membawa RAFI ke Bursa Efek Indonesia, Eko meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai CEO termuda yang melantai di bursa.

”UMKM naik kelas hari ini adalah dongeng yang menjadi kisah nyata. Sebelumnya, siapa sangka, kami dari outlet di pinggir jalan, jualan gerobakan, tapi bisa melantai di bursa? Karena biasanya perusahaan yang melantai di bursa adalah perusahaan-perusahaan besar. Namun, berkat dorongan mentor kami, alhamdulillah SKB Food bisa melantai di BEI. Sampai kami buat tagline: Dari gerobakan ke IPO, dari lantai trotoar ke lantai BEI,” ungkapnya.

Lebih lanjut Eko mengatakan, SKB Food memiliki dua anak usaha, yakni PT Lazizah Rahmat Semesta, yakni perusahaan waralaba makanan dan minuman. Lalu pada akhir 2022 lalu mendirikan PT Sumber Asih Sejahtera (SAS). Perseroan ini bergerak di bidang industri pengolahan dan perdagangan komoditi beras yang bertempat di Madiun, Jawa Timur. Aksi korporasi berupa pembuatan SAS sesuai dengan rencana kegiatan usaha dalam bidang penjualan bahan baku yang tercantum dalam proskpetus IPO perseroan. ”Secara pribadi, ini mengingatkan saya dulu pernah ikut ke sawah bersama ayah, nandur dan panen padi di sawah, memang anak wong tani,” imbuhnya.

Selain itu, melalui aksi korporasi ini juga SKB Food memperkuat serta memperluas ekspansi kegiatan usaha perdagangan food supply dalam jumlah besar. Dengan begitu sebaran seluruh produk SKB Food akan semakin luas. Pasca pembentukan anak usaha baru ini, SAS sendiri memiliki kapasitas pengolahan beras sebesar 100 sampai 150 ton perhari. 

Bicara soal target, Eko membidik tahun 2023 ini omzet yang diraih SKB Food sebesar Rp500 miliar. yang dibidik tahun ini. ”Kemudian positive cash flow yang alhamdulillah sudah tercapai. Lalu, kenaikan margin, salah satu strateginya adalah selain kami bergerak di food supply, kami mulai bergerak ke arah hulu (production/processing). Oleh karena ini, tahun ini kami akan memiliki pabrik baru. Terkait waralaba, tahun ini kami sepakat untuk membuat beberapa brand berkolaborasi dengan beberapa tokoh yang kami dedikasikan untuk pendidikan, pondok pesantren, nantinya akan tersebar ke seluruh Indonesia,” terang pria yang menjadikan Nabi Muhammad SAW, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir sebagai role model dalam berbisnis. Sementara target jangka panjangnya, ia ingin membawa perusahaan yang dipimpinnya IPO di Amerika. ”Ini termasuk cita-cita besar saya,” tambahnya.

Menutup pembicaraan, Eko membagikan tips sukses di usia muda, pertama K3 (kejujuran, kerja keras, dan kepercayaan). ”Harus kerja keras untuk meraih apapun, sampai tergopoh-gopoh, titik darah penghabisan. Kejujuran adalah mata uang termahal. Kepercayaan. Di dalam bisnis, kita harus pakai jampijampi, maksudnya saya minta pada karyawan yang muslim untuk membaca surat Yasin setiap Kamis, rajin beribadah, serta setiap pagi dan sore membaca Alfatihah, jangan lupa bershalawat. Apapun agamanya, religiusitas itu penting karena saya percaya ada kekuatan di luar kita yang maha besar. Kemudian untuk eksekusinya kita perlu modal 3M, yakni mindset, menthal yang kuat, dan management yang bagus,” pungkasnya.