Jahja Setiaatmadja - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk

Oleh: Syulianita (Editor) - 25 August 2021

Sukses Pimpin BCA Cetak Kinerja Solid di Tengah Turbulensi Ekonomi

Naskah: Gia Putri Foto: Fikar Azmy

Di tengah tantangan ekonomi global, Jahja Setiaatmadja sukses memimpin PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencetak kinerja positif. Betapa tidak bank berkode emitan BBCA ini dan entitas anak pada kuartal I 2023 membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 43 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp11,5 triliun.

Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp211,1 triliun. Dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1 persen di atas target yang ditetapkan.

Sementara, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp14 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp174,5 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12 persen YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023.

“Secara umum, kami belum menaikkan suku bunga kredit untuk senantiasa menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar serta mendorong pemulihan perekonomian. Menjelang perayaan Idulfitri, kami melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat. Minat kredit konsumer juga terus membaik, terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2023. Atas dasar tersebut, kami memperpanjang jadwal penutupan expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menikmati promo suku bunga spesial KPR hingga KKB,” ungkap Jahja.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9 persen YoY mencapai Rp180,8 triliun pada Maret 2023, berkontribusi hingga 25 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, bank swasta terbesar di Indonesia ini telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp327 miliar. 

BCA juga memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UKM yang bergerak pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan, serta menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini dengan suku bunga mulai dari 3,21 persen eff.p.a. bagi pengusaha wanita atau usaha dengan mayoritas karyawan wanita. Dukungan untuk ekonomi sirkular terus diperluas dengan inisiatif daur ulang plastik pembungkus uang, sehingga total limbah non-organik yang dikelola BCA mencapai 11 ton di kuartal I 2023 atau tumbuh 319 persen YoY.

Kemudian, Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA tercatat sebesar 1,8 persen di kuartal I 2023, turun dari 2,3 persen di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4 persen dan 57,9 persen.

“Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan. BCA senantiasa mengelola risiko likuiditas dan risiko pasar secara pruden, untuk memastikan terhindar dari dampak dinamika yang tengah terjadi di pasar global. Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1 persen per kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator. Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek,” papar Jahja.

Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 5,7 persen YoY mencapai Rp843,3 triliun per Maret 2023, berkontribusi hingga 81,2 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 4,1 persen YoY menjadi Rp1.039 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9 persen YoY menjadi Rp1.322 triliun. BCA juga membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama kuartal I 2023, yakni naik 28 persen YoY menjadi Rp18,5 triliun.

Pada kuartal I 2023, total volume transaksi BCA naik 27,3 persen YoY mencapai 6,9 miliar transaksi. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh perluasan kanal online dan offline yang konsisten melalui investasi di multi-channels, serta pertumbuhan basis nasabah. Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 5,8 miliar, atau meningkat 29,5 persen YoY. 

Terkait pengembangan aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA terus menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi, di antaranya kontrol kartu debit, kontrol kartu kredit, hingga fitur cardless untuk melakukan tarik dan setor tunai tanpa kartu di ATM BCA. myBCA dan BCA mobile akan berjalan bersamaan ke depan untuk memberikan solusi komprehensif layanan perbankan bagi nasabah.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, Bakti BCA melalui program “Wayang for Student” telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada generasi muda dalam melestarikan seni budaya wayang sejak tahun 2012. Pada kuartal I 2023, sebagai puncak dari program “Wayang for Student”, Bakti BCA untuk pertama kali mengadakan pagelaran drama wayang kontemporer yang diikuti 118 pelajar dari 5 kota di Indonesia, dan mencatatkan lebih dari 1.000 pengunjung.

Atas konsistensi program budaya tersebut, BCA memecahkan rekor MURI sebagai “Perusahaan dengan Kegiatan Pelestarian Budaya Wayang Terbanyak”. Selain itu, Bakti BCA terus mendorong inisiatif ramah lingkungan, di antaranya konversi jarak tempuh program engagement karyawan “Walk for Tree” dan “Bike for Tree” yang menghasilkan hampir 40.000 bibit pohon untuk ditanam, serta pemadaman lampu selama 1 jam pada 864 gedung kantor BCA untuk mendukung inisiatif global Earth Hour.