Willy SUDERES, Sosok Humble Dari Golden Tulip

Oleh: Syulianita (Editor) - 18 May 2018

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto

 

Siapa menyangka, Willy SUDERES yang kini menjabat General Manager Hotel Golden Tulip Passer Baroe mengawali karier dari nol, dari seorang bell boy pada sebuah hotel beberapa puluh tahun silam. Ibarat sebuah anak tangga, Willy berhasil mengembangkan kariernya setahap demi setahap hingga mencapai puncak. Ya, berkat ketekunan dan kerja kerasnya, pada 2001 lalu, untuk pertama kalinya ia dipercaya memimpin sebuah hotel, menjabat General Manager.

 

 

Pembawaannya santai dan ramah. Senyum manis tak pernah lepas dari wajah orientalnya. Ia selalu tersenyum kepada siapapun, termasuk kepada seluruh staf dan crew Hotel yang dipimpinnya. Sungguh sama sekali tak ada kesan bossy. Justru sebaliknya, Willy tampak sangat hangat, bersahabat serta membaur bersama seluruh karyawannya. Canda dan tawa kerapkali terlontar mengisi kesehari-hariannya dalam memimpin. Itulah kesan yang sangat terlihat jelas saat Men’s Obsession menyambanginya beberapa waktu lalu.

 

Dalam perbincangan berdurasi lebih kurang tiga puluh menit ini, ia bercerita banyak mengenai kehidupannya, mulai dari perbincangan ringan soal keluarga dan hobi serta kegiatannya di waktu senggang, hingga perjalanan karier yang baginya adalah sebuah keajaiban ia bisa mencapai posisi seperti saat ini

 

“Perjalanan karier saya bisa dikatakan miracle yah. Artinya ini satu berkat yang sangat besar saya bisa menjadi seorang GM. Karena memang menjadi seorang GM sekian lama itu merupakan satu perjuangan tersendiri, terutama buat saya, di mana saya tidak ada background hotel tapi akhirnya saya bekerja di hotel hingga bisa menjadi seorang GM dengan penuh perjuangan. Dan sudah hampir lebih dari 20 tahun saya menjadi seorang GM. Kini saatnya saya berada di Jakarta untuk membawa Golden Tulip Passer Baroe ini menjadi hotel ternama di Jakarta, dan bisa jadi leader hotel terutama di Jakarta Pusat,” kisahnya.

 

Perjalanan karier Willy sebagai seorang hotelier dimulai sejak tahun 1989. Kala itu ia bekerja sebagai seorang bell boy di sebuah hotel sembari kuliah. Tak disangka ternyata ia pun jatuh hati dengan bidang pekerjaannya itu. Baginya bekerja di hotel sangat menarik lantaran bisa berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda-beda, serta memberikan pelayanan terbaik kepada tamu.

 

“Akhirnya secara tidak langsung saya menjiwai bagaimana membuat orang itu bisa suka dan nyaman dari hasil pelayanan kita, dan itu menjadi satu pegangan tersendiri, satu kepuasan tersendiri, dan saya pun tidak bisa ke lain hati. Akhirnya ya seterusnya di hotel. Dari berbagai hotel, berbagai daerah saya jalani. Kebetulan saya suka adventure jadi di mana pun ada kesempatan saya datangi, dan sekarang saya kembali lagi ke Jakarta,” kenang pria kelahiran Bogor, 11 Mei 1967 ini.

 

Mengawali karier dari titik nol, menjadikannya tak lupa daratan. Willy pun tahu betul seperti apa yang dirasakan para timnya. Sehingga ia tahu bagaimana cara memimpin yang menyenangkan, yang bisa membaur dan membawa timnya bersama-sama mencapai kesukesan bagi hotel yang tengah dikembangkannya ini. Sama sekali tak ada kesan pemimpin yang kaku dan menyeramkan dari sosoknya. Justru sebaliknya, Willy memimpin dengan sangat luwes, ramah dan bersahabat sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.

 

“Mereka semua adalah anak-anak saya, sehingga tidak boleh ada rasa takut dan segan. Office saya terbuka 24 jam, siapapun bisa datang untuk berdiskusi dan bertanya pada saya. Namun yang paling penting, saya tetap monitoring pekerjaan mereka, mereka harus tahu porsi kerjanya masing-masing dan melakukannya dengan keikhlasan. Jadi kalau mereka kerja dengan baik, saya tidak menutup mata. Tapi dalam kesehariannya, mereka adalah rekan kerja saya, kita partner bukan atasan dan bawahan. Jadi harus saling terbuka, dan selesaikan bersama-sama setiap permasalahan yang ada,” terang ayah empat anak ini.

 

Begitupun dalam hidup, Willy ingin bisa menjadi orang baik yang kehadirannya bisa menyenangkan dan membahagiakan banyak orang, tak hanya untuk kebahagiaan pribadi namun juga untuk lingkungan sekitar, seperti keluarga, pemilik hotel dan manajemen hotel dengan membuktikan hasil kinerja perusahaan yang baik, serta kepada masyarakat seperti tamu hotel, bagaimana membahagiakan mereka dengan fasilitas dan layanan terbaik. Ya, membuat semua orang senang dan bahagia menjadi filosofi hidupnya selama ini. Karena baginya, itu yang paling penting, bermanfaat dalam hidup.

 

 

Membawa Golden Tulip Passer Baroe Menjadi Leader Hotel

 

Selama puluhan tahun menjalani profesi sebagai seorang hotelier, ada beberapa pengalaman menarik dan paling berkesan dalam hidupnya. Antara lain, saat dipercaya mengemban amanah membuka hotel baru, mulai dari tahap pembangunan hingga hotel tersebut beroperasi. Baginya, adalah sebuah tantangan menarik untuk mampu membawa hotel tersebut bisa berjalan dengan baik dan menjadi sukses. Ada rasa kepuasan tersendiri saat melihat hotel bisa berjalan dengan baik.

 

Begitupun pada Hotel Golden Tulip Passer Baroe. Willy mulai bergabung sejak Agustus 2017 lalu. Ia dipercaya memimpin hotel yang terletak di dalam kawasan Pasar Baru ini, mulai dari tahap pembangunan. Banyak hal yang menjadi fokus dan perhatian Willy dalam membangun dan mengembangkan Hotel Golden Tulip Passer Baru, antara lain ia harus memastikan seluruh fasilitas hotel ini bisa selesai dengan sempurna dan tepat waktu. “Target saya seluruh kamar berjumlah 330 kamar ini bisa selesai akhir Juni 2018,” ungkap Willy.

 

Sementara fasilitas lainnya, selain fasilitas umum seperti meeting room, ballroom, sport centre dan spa, swimming pool, restoran, Golden Tulip Passer Baroe juga memiliki fasilitas menarik yang nantinya akan menjadi daya tarik dari hotel 40 lantai ini. Antara lain, Wine Lounge Bar di lantai 8, serta Vintage Lounge & Bar yang sedang dipersiapkan di lantai 34 dan sky lounge di lantai paling atas, yang akan menjadi lokasi favorit tamu untuk melihat keindahan kota Jakarta dengan pemandangan 360 derajat dari ketinggian.

 

“Jadi pada saat kita ready untuk grand opening, demand dari para customer yang sudah mengenal hotel kita ini, minimal kita buka rasa penasaran mereka dulu. Ini satu satunya hotel di Jakarta Pusat, daerah Pasar Baru setinggi 40 lantai dengan total 330 kamar dan memiliki view 360 derajat. Mereka penasaran mau datang dan tinggal. Saya yakin akan ada yang kedua atau ketiga kalinya,” terang Willy dengan penuh semangat. Dengan demikian, Willy yakin hotel ini akan menjadi icon Golden Tulip yang pertama di Jakarta, serta akan menjadi leader hotel di kawasan Jakarta Pusat, khususnya Pasar Baru. *