Achmad Sudarto Direktur Keuangan Dan Kinerja PT PINDAD (PERSERO) Do The Best for Company!

Oleh: Iqbal Ramdani () - 23 January 2018

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Fikar Azmy

 

Kemampuan Achmad Sudarto yang mumpuni dalam bekerja, terutama dalam mengelola keuangan sebuah perusahaan tak terbantahkan lagi. Setelah sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PTBA, Achmad Sudarto dipinang PT Pindad (Persero) pada pertengahan 2017 lalu untuk membantu mengembangkan Pindad sebagai satu-satunya perusahaan yang bergerak di industri pertahanan ini.

Siang itu, tepatnya pada awal Januari 2018, tim Men’s Obsession kedatangan tamu istimewa dari Bandung. Dialah Achmad Sudarto, Chief Finance and Performance Officer PT Pindad (Persero). Lama tak jumpa, pria yang akrab disapa Darto ini, tampak sangat bugar. Masih sama seperti dulu, ia tampil low profile dan sangat sederhana mengenakan busana kebesarannya, seragam Pindad berwarna putih lengkap dengan logo pindad di dada kiri, logo corporate culture di lengan kiri serta bendera merah putih di lengan kanan. “Sebenarnya saya membawa batik untuk pemotretan, tapi saya lebih nyaman dan bangga dengan seragam ini karena ada merah putihnya,” ujarnya mengawali perbincangan.

 

Dalam perbincangan singkat berdurasi kurang lebih 20 menit, dengan penuh semangat Darto menceritakan kiprahnya di PT Pindad (Persero). Amanah ini menjadi tantangan baru baginya lantaran positioning Pindad yang sangat berbeda dari perusahaan sebelumnya. Pindad merupakan murni 100% milik BUMN, dan jika bicara dari komoditi market juga sangat jauh berbeda, dengan buyer yang tentu berbeda pula. “Ini tantangan baru but that’s life, semakin banyak tantangan kita akan semakin hidup,” ucapnya santai. Meski baru bergabung, kurang lebih 9 bulan lamanya, Darto telah melaksanakan beberapa langkah strategis demi perkembangan perusahaan. Posisinya sebagai Direktur Keuangan, membuatnya harus berpikir ekstra keras bagaimana menyiapkan dana yang cukup untuk ekspansi serta bagaimana memberikan dana cost of fund yang rendah.

 

Dan ia berhasil menunjukkan kinerja gemilangnya untuk perusahaan. Salah satu contoh pada akhir 2017 lalu, Pindad berhasil menerbitkan Medium Term Note (MTN) senilai Rp1 triliun. “Dan mungkin kami satu-satunya BUMN yang bisa menerbitkan MTN sampai nilai 1 triliun hanya dalam waktu 2 – 3 minggu,” katanya tanpa bermaksud membanggakan diri. Di samping itu, penghobi fotografi dan golf ini, juga telah membantu melakukan beberapa efisiensi di perusahaan. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu hal yang paling penting, mengingat apa yang dilakukan Pindad adalah untuk negara tercinta Indonesia. “Kami dibentuk untuk melengkapi kepentingan dalam konteks alutsista. Jadi yang paling penting bagi kami adalah bagaimana perusahaan ini tetap berjalan tapi negara terbantu,” ia menerangkan dengan serius.

 

Sementara sebagai Direktur SDM Pindad, peraih gelar Magister Management dari Universitas Sriwijaya Palembang ini juga bekerja keras membina sekitar 2500 karyawan di Pindad. Sama seperti di tempat sebelumnya, ia menekankan kepada seluruh timnya untuk menomorsatukan ibadah dengan corporate culture ‘Jujur Belajar Unggul Selamat’ (JBUS). Bahkan filosofi bekerja yang ia pegang selama ini, yaitu ‘Bekerja untuk Ibadah’ itu juga selalu ia sampaikan kepada seluruh karyawan untuk menjadi motivasi mereka. “Itu selalu saya sampaikan pada temanteman bahwa bekerjalah Anda dengan ikhlas, kemudian bekerjalah tanpa kepentingan apapun, yang penting kerja saja, do the best for your company! Jadi lakukan yang terbaik dan ikhlas saja. Minimal kalau ikhlas kan selain mendapat gaji, kita juga mendapat pahala. Itu saja,” tutur pria relijius ini. 

 

Di samping itu, satu hal yang juga menjadi tantangan baginya adalah bagaimana ia bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan. Untuk itu bersama timnya, Darto tengah berjibaku meningkatkan performance perusahaan, sehingga pada akhirnya ia bisa meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Dengan demikian, ia berharap ke depannya Pindad akan menjadi lebih besar lagi, bisa memberikan sumbangsih yang lebih besar untuk negara ini, serta memberikan effort terbaik untuk bangsa dan negara tercinta ini. Dalam hal ini, ia berharap Pindad bisa meningkatkan kapasitas produksi alutsista untuk memenuhi semua kebutuhan dan harapan bangsa, terutama dari sisi pertahanan nasional.

 

Sejalan dengan peran perusahaan yang bekerja untuk negara, pria kelahiran Brebes 28 Oktober 1966 ini, juga memiliki semangat besar untuk terus bisa mengabdi pada negara ini. “Saya bekerja di sini juga untuk negara. Saya berpikir kita dibutuhkan untuk negara ini. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau mengabdi buat negara, yang mau membesarkan negara ini. Artinya, ya selama saya masih mampu dan masih bisa bersumbangsih membaktikan diri untuk negara, saya sangat happy. Yang penting bagaimana kita bisa mengabdikan diri buat negara ini, buat bangsa ini,” ia memaparkan obsesinya.