BCA Prioritaskan Pembiayaan Sektor Ramah Lingkungan

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 23 August 2017

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya menyukseskan pelaksanaan Program Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance).


Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan portofolio industri jasa keuangan pada sektor ekonomi ramah lingkungan khususnya sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi.


Selain itu dengan pengembangan sistem keuangan berkelanjutan, diharapkan dapat meningkatkan efektiftas sistem keuangan dalam menggerakkan ekonomi nasional yang memiliki keselarasan antara aspek ekonomi sosial dan lingkungan.


Secara umum, pemerintah ingin lembaga jasa keuangn Indonesia melakukam inovasi produk dan layanan ramah lingkungan. Dengan hal ini juga diharapkan bisa meningkatkan daya tahan dari industri keuangan Indonesia.
Salah satu bank yang secara konsisten mewujudkan komitmen menerapkan prinsip Keuangan Berkelanjutan yang digagas oleh OJK sejak tahun 2015 tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk.


Prinsip tersebut tidak hanya berupaya untuk meningkatkan porsi pembiayaan dan meningkatkan daya tahan serta daya saing lembaga jasa keuangan, namun juga mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam keseharian operasional bank.


Di sela penutupan pilot project ‘First Movers on Sustainable Banking’ di Bali, beberapa waktu lalu, Direktur BCA Rudy Susanto mengungkapkan komitmen BCA terhadap keuangan berkelanjutan diwujudkan dengan meningkatkan porsi pembiayaan di sejumlah sektor seperti produk ramah lingkungan, konservasi energi, dan pertanian organik.


“Sehubungan dengan keuangan berkelanjutan, total komitmen BCA per 31 Mei 2017 mencapai Rp8,25 triliun,” terang Rudy.


Rudy menambahkan, perbankan perlu mengadaptasikan diri dengan prinsip keuangan berkelanjutan karena manfaat bisnisnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.