Kemenpar Raih Dua Juara di AMH 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 23 December 2016

Anugerah Media Humas (AMH) 2016 yang digelar pada 18 November 2016 lalu di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Bandung, merupakan ajang kompetisi antarhumas seluruh kementerian, lembaga dan instansi Pemerintahan di Republik Indonesia. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) turut berpartisipasi dalam ajang tersebut dengan persiapan yang matang dan terencana dengan baik. Hadir dengan booth yang didesain sedemikian rupa mengusung konsep Phinisi.


Bukan sembarang konsep, Phinisi ternyata memiliki makna tersendiri bagi Kemenpar. Phinisi merupakan simbol kekayaan budaya bahari Indonesia yang diwakili oleh Suku Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan. Phinisi juga sejatinya adalah nama layar. Bahkan lagu lawas “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” berawal dari sebuah Phinisi. Desain Phinisi ini juga selalu menjadi juara mengalahkan Jepang, Korea, Singapore, Hongkong, China, Taiwan, Thailand, India, dan Malaysia di hampir semua Travel Market level dunia, seperti ITB Berlin, WTM London, CITM China, ATM Dubai, ITB Asia Singapore, NATAS Singapore, JATA Jepang, dan lainnya.


Selain itu, phinisi juga merupakan simbol dari wisata bahari atau maritim yang menjadi salah satu sektor prioritas Presiden Joko Widodo. Bahkan, 10 top destinasi prioritas Kemenpar, terdapat 7 diantaranya yang menjadi wisata bahari, yakni Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.


Bahkan, menurut Hiramsyah Sambudy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, dua diantara tiga non wisata bahari itu sudah diperluas hingga mencapai bahari. Seperti Borobudur sebagai iko Joglosemar, punya pantai di laut selatan, seperti Parang Tritis, Parang Kusumo, Baron, Krakal, Kukup, Indragiri, Sundak, dan lainnya. Di sebelah utara juga ada Karimunjawa, wisata bawah laut dan sea zone atau antar pulau.